PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) gencar melakukan ekspansi, dan menjadi produsen geothermal kedua terbesar setelah Barito Renewable Energy (BREN).
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mengincar kepemilikan mayoritas dalam kerja sama panas bumi dengan Africa Geothermal International Limited atau AGIL.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat market cap Pertamina Geothermal Energy (PGEO) terbesar keempat di antara anak usaha BUMN lain setelah BRIS, ANTM, dan MTEL.
Kementerian BUMN menjelaskan sejumlah target PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) setelah IPO, di antaranya meningkatkan kapasitas pembangkit listrik.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menyiapkan investasi sebesar US$1,6 miliar atau sekitar Rp24 triliun dengan sumber dana dari IPO dan obligasi.
Kementerian BUMN di bawah komando Erick Thohir bersiap mengantarkan tiga calon emiten untuk menggalang dana segar dengan total hingga puluhan triliun pada 2023.