Generasi milenial yang mayoritas mulai memasuki fase hidup makin mapan menjadi pasar menjanjikan bagi bank syariah.

Sepanjang 2022, ada empat bank umum syariah (BUS) besar, yakni BSI, BTPN Syariah, Muamalat, dan BCA Syariah yang membukukan pertumbuhan laba signifikan.

Bank Syariah Indonesia (BRIS) dan BTPN Syariah (BTPS) kompak mencetak pertumbuhan laba dua digit sepanjang 2022.

Laba bersih BTPS tersebut naik dari capaian tahun sebelumnya yakni Rp1,46 triliun.

Setelah pengalihan rampung, sisa jumlah saham treasuri BTPN Syariah (BTPS) dilaporkan tercatat sebesar 616.100 lembar.

PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) menetapkan membagi saham treasuri sebanyak 651.900 lembar atau senilai Rp1,63 miliar.

88.000 pelaku usaha skala mikro yang telah dijangkau itu terdiri dari ibu-ibu rumah tangga atau perempuan keluarga pra sejahtera produktif.

Di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu, bank syariah bisa menarik nasabah dengan menawarkan produk yang berbeda dibandingkan bank konvensional.

Secara tahunan, Bank Panin Dubai Syariah (PNBS) mencatatkan peningkatan laba bersih hingga 67,6 kali lipat, sedangkan BTPN Syaiah (BTPS) naik 118 persen.

PT Bank BTPN Syariah Tbk. optimistis mampu memacu pertumbuhan bisnis pembiayaan pada 2023 seiring dengan dimulainya awal kampanye pemilu.

Pada tahun ini BTNP Syariah (BTPS) menilai kinerja pembiyaan belum berjalan optimal.

Pembiayaan BTPN Syariah tumbuh karena ekonomi Indonesia telah membaik dibandingkan puncak pandemi Covid-19.

Ini rencana BTPN Syariah (BTPS) setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI rate.

Ongki Wanadjati Dana menjabat sebagai direktur utama BTPN pada 2019-2022.

BTPN Syariah secara bank only membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp856,16 miliar hingga 30 Juni 2022.