The Fed diminta lebih hati-hati menurunkan suku bunga di masa depan seiring dengan kenaikan inflasi serta perekonomian AS yang lebih kuat dari sebelumnya.
Kinerja indeks harga saham gabungan berpotensi terus menguat hingga akhir tahun kendati terdapat pelemahan ekspektasi tentang pemangkasan suku bunga The Fed.
Angka inflasi lebih tinggi dari perkiraan dan data tenaga kerja yang melonjak akan memperkuat perdebatan apakah The Fed berhenti sejenak menurunkan bunga acuan.
Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) kemungkinan sulit menurunkan suku bunga acuan secara besar-besaran selama kondisi pasar tenaga kerja terjaga.
Presiden The Fed San Francisco Mary Daly memperkirakan bank sentral AS masih akan menurunkan suku bunga di sisa 2024 dalam upaya melindungi pasar tenaga kerja.
Emas melemah selama 6 hari beruntun terimbas penguatan dolar AS dan berkurangnya ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih besar dari The Fed pada November.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup melemah direntang Rp15.670-Rp15.780 pada perdagangan hari ini, Selasa (8/10/2024).