Dalam sektor teknologi, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) saling berlomba mencatatkan adjusted EBITDA positif pada 2024.

GOTO dan Bukalapak (BUKA) kompak menekan secara signifikan rugi pada kuartal I/2024. GOTO merugi Rp861,91 milar, sementara BUKA merugi Rp41,96 miliar.

PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mencatatkan peningkatan kinerja sepanjang kuartal I/2024. Rugi bersih BUKA menyusut menjadi Rp41,96 miliar di kuartal I/2024.

Analis melihat kenaikan suku bunga BI akan berdampak negatif ke emiten-emiten teknologi seperti GOTO, BUKA, dan lainnya.

Emiten-emiten teknologi GOTO, BUKA, dan BELI mencatatkan kinerja yang beragam sepanjang 2023 lalu.

Pengelola Tokopedia dan Bukalapak melakukan antisipasi penjual barang impor di platform yang mereka kelola.

Bukalapak.com (BUKA) berencana melakukan program MESOP terhadap 4,01 miliar saham pada harga pelaksanaan Rp189 per saham.

Bukalapak (BUKA) mencatatkan rugi Rp1,36 triliun pada 2023. Namun, sedikitnya ada 3 hal positif dari detail indikator kinerja BUKA 2023.

Bukalapak mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp1,36 triliun, balik arah dari kinerja 2022.

Ini daftar lengkap saham teknologi yang telah tercatat di Pasar Modal Indonesia.

Saham GOTO & BUKA sama-sama masih menyimpan potensi return hingga dua digit apabila mengacu ke target harga.

Analis melihat meningkatnya prospek transaksi emiten e-commerce GOTO, BUKA, dan BELI saat Ramadan juga akan meningkatkan beban emiten-emiten tersebut.

Analis melihat kinerja GOTO, BUKA, hingga BELI dapat diuntungkan dengan momentum Ramadan.

Analis melihat prospek saham-saham teknologi e-commerce saat ini masih cukup lagging kendati telah memasuki momentum Ramadan.

Investor institusi yakni Blackrock rajin mengoleksi saham emiten teknologi Goto Gojek Tokopedia (GOTO) dan Bukalapak (BUKA) dalam enam bulan terakhir.