IHSG dibuka menguat pada pagi ini dengan dorongan sejumlah saham seperti MDKA, ARTO, dan saham-saham CPO.

Kontribusi karet terhadap pendapatan emiten sawit Grup Salim, PP London Sumatra (LSIP) pernah tembus 11 persen, meski terus menurun dan takluk jauh di bawah dominasi CPO.

Bagaimana ketahanan emiten sawit Grup Salim, PP London Sumatera Indonesia (LSIP) versus Astra Agro Lestari (AALI) di bawah Grup Astra menghadapi tekanan harga CPO?

Percepatan ekspor CPO Indonesia bisa menjadi salah satu katalis positif untuk meningkatkan minat investor kembali mengakumulasi saham emiten sawit.

Pembukaan ekspor CPO memberi kelegaan baru bagi emiten sawit. Seberapa besar dorongannya ke emiten sawit Grup Salim, PP London Sumatra (LSIP)?

Emiten perkebunan Grup Salim, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk., diprediksi masih mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang tahun 2022 meski dibayangi tren penurunan…

LSIP mencatatkan laba bersih senilai Rp305 miliar pada kuartal I/2022, naik 2 persen dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal I/2021 lalu senilai Rp297 miliar.

Pendapatan London Sumatra (LSIP) menurun 36 persen secara tahunan, namun masih berpotensi meningkat.

Saham sejumlah emiten sawit termasuk LSIP, TAPG, AALI, hingga SSMS merosot lebih dari 6 persen.

Lonsum (LSIP) mencatat kenaikan penjualan sebesar 28 persen menjadi Rp4,53 triliun di 2021, naik dari Rp3,53 triliun di 2020.

Beberapa emiten perkebunan tercatat membukukan pertumbuhan laba di atas 100 persen setidaknya hingga kuartal III/2021. Bagaimana prospek kinerjanya pada tahun 2022?

Laba bersih emiten CPO Grup Salim LSIP meningkat 172 persen yoy menjadi Rp752 miliar per kuartal III/2021.

Bisnis, JAKARTA — Duo emiten sawit dari Grup Salim, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP), mencetak kinerja apik pada kuartal…

London Sumatra Plantation (LSIP) dimulai dari 1906 yang dijalankan oleh Harrisons & Crossfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London.

Ia memperkirakan pendapatan LSIP bakal menyentuh Rp5,08 triliun. Menurutnya, price book to value (PBV) LSIP sekitar 1,22 kali dengan pice earning ratio (PER) 7,3 kali pada…