Bisnis, JAKARTA — Sejumlah perusahaan multifinance menyatakan siap menghadapi pengakhiran program restrukturisasi kredit terkait Covid-19 pada bulan ini.

WOM Finance menyambut positif serta mendukung kebijakan terkait berakhirnya program restrukturisasi kredit pada 17 April 2024.

Untuk menjaga kualitas kredit usai restrukturisasi, CNAF akan selalu berkomunikasi dengan nasabah sehingga cicilan disesuaikan dengan kemampuan nasabah.

OJK menyampaikan per Desember 2023 porsi pembiayaan Himbara terhadap BUMN Karya turun dibandingkan dengan posisi Juni 2023.

OJK mengungkapkan alasan pihaknya tak khawatir dengan kredit, meskipun program restrukturisasi Covid-19 resmi disetop.

OJK resmi mengakhiri program stimulus restrukturisasi kredit terkait Covid-19 pada 31 Maret 2024.

Kebijakan restrukturisasi kredit Covid-19 telah berakhir, Bank Mandiri (BMRI) pun memastikan debitur yang terdampak pandemi Covid-19 kembali normal.

Berikut respons Dirut BRI (BBRI) setelah OJK resmi mencabut kebijakan restrukturisasi kredit Covid-19.

Sejumlah bank BUMN seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Mandiri (BMRI) terus membereskan restrukturisasi kredit UMKM.

OJK bakal mengakhiri kebijakan restrukturisasi kredit Covid-19. Lantas, bagaimana nasib debitur UMKM?

OJK mengatakan perbankan telah siap menghadapi berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan Covid-19 pada 31 Maret 2024.

Perbankan terus melakukan serangkaian antisipasi seperti monitoring NPL secara cepat hingga simulasi stress test.

Kebijakan restrukturisasi kredit Covid-19 akan berakhir pada akhir Maret 2024, tetapi bank diperbolehkan lanjut dengan ketentuan normal.

Terdapat sejumlah tantangan kredit berisiko (loan at risk/LaR) pada tahun ini. Bank-bank pun bersiap menghadapi tantangan tersebut.

Eks Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menilai kinerja perbankan bisa pulih setelah restrukturisasi berakhir karena bisnis sudah berjalan normal.