Tim Penyidik Bareskrim Polri kembali menggeledah Kantor Pusat Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk mencari alat bukti terkait kasus penggelapan dana umat.

Pendiri Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin  diperiksa Bareskrim Polri secara maraton. Dia menjalani pemeriksaan pada Rabu (20/7/2022) pukul 11.00 WIB hingga 23.54 WIB.

Wagub DKI menyebut pencabutan izin yayasan filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) masih dalam proses.

Lembaga filantropi Islam yang diharapkan sebagai pelindung kaum duafa justru tercederai, karena salah satu yayasan diduga menyelewengkan dana umat.

Untuk kelima kalinya Pendiri Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin menjalani pemeriksaan. Dia mengatakan pemeriksaan hari ini masih sama seperti hari-hari sebelumnya.

Penyidik Polri menduga Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggunakan banyak perusahaan cangkang yang tidak beroperasi sebagaimana mestinya. Selain itu, ACT pun diduga menyalahgunakan…

Pemprov DKI Jakarta tengah mengevaluasi dan menunggu rekomendasi Dinas Sosial ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk mencabut izin ACT.

Filantropi kemanusiaan ACT menjadi sorotan publik karena diduga melakukan penyelewengan dana sumbangan umat.

Pimpinan Baznas Nadratuzzaman Hosen tak mau banyak berkomentar terkait kasus yang membelit ACT karena lembaga tersebut bukan Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Polri akan meminta data keuangan dari ACT untuk kebutuhan penyidikan.

Ahyudin mengaku siap berkorban atau dikorbankan terkait kasus penyelewengan dana umat yang dilakukan oleh ACT.

Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan terhadap Presiden Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar hingga pukul 00.39 WIB

Polri menaikkan kasus atas dugaan penyelewengan dana bantuan yang dilakukan lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Polri segera menentukan nasib kasus dugaan penyelewengan dana yang dilakukan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Ibnu Khajar datang pada pukul 12.38 WIB untuk memenuhi panggilan penyidik Bareskrim.