Rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.295 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (11/6/2024).

Wall Street menguat pada Senin (10/6/2024) dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi.

Harga emas hari ini diprediksi tertekan proyeksi Federal Reserve menahan suku bunga acuan lebih lama dan berkurangnya pembelian China.

Nilai tukar rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.282 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (10/6/2024).

Analis hari ini memberikan rekomendasi saham BRIS hingga UNTR saat IHSG diprediksi sulit menembus level 7.000.

Pasar menantikan keputusan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) dan update dot plot atau proyeksi suku bunga pejabat The Fed terbaru pada 11-12 Juni 2024.

Negeri Tirai Bambu tampak telah kehilangan selera terhadap emas pada bulan lalu, mengakhiri pembelian besar-besaran yang berlangsung selama 18 bulan.

Harga emas tergelincir setelah rilis data tenaga kerja AS yang memberikan sinyal The Fed akan menahan suku bunga acuan.

Analis melihat terdapat kaitan antara pelemahan IHSG dengan masuknya saham milik Prajogo Pangestu BREN ke Papan Pemantauan Khusus Full Call Auction.

Rupiah menguat 23,50 poin atau 0,14% menuju level Rp16.263 per dolar AS.

Tingkat lapangan kerja Amerika Serikat (AS) menurun lebih besar dari perkiraan pada April 2024 ke level terendah sejak Februari 2021.

Analis menilai terkoreksinya LQ45 dan IDX30 dapat dimanfaatkan untuk investasi jangka panjang.

Wall Street berakhir sedikit lebih tinggi pada Selasa dini hari menyusul data pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.

Kinerja IDX30 dan LQ45 diperkirakan dapat terdorong oleh beberapa faktor global dan domestik. Cek saham pilihannya.

Bitcoin (BTC) berhasil mematahkan tren Sell In May yang telah terjadi dalam 3 tahun terakhir.