Bareskrim Polri telah kantongi nama tersangka yang bertangungja jawab dalam kasus gagal ginjal akut berdasarkan hasil gelar perkara.

Kejagung tiga Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) terkait kasus gagal ginjal akut akibat obat sirop dengan kandungan etilen glikol (EG) berlebih.

Kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dipastikan menjadi penyebab dari maraknya temuan kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia. 

Gelar perkara terkait kasus obat sirop dengan kandungan etilen glikol (EG) berlebih yang mengakibatkan gagal ginjal akut dilakukan hari ini.

Bareskrim Polri mendapati fakta bahwa barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP) propilen glikol dan etilen glikol dioplosdi dalam tong putih bertuliskan DOW

Manager Bidang Hukum PT Yarindo Farmatama Vitalis Jebarus mengatakan pihaknya telah menjadi korban penipuan dari pemasok bahan bakunya yaitu CV Budiarta. 

BPOM dinilai lalai dalam pengawasan obat sirop, serta tidak transparan mengungkap cemaran yang beredar.

Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) tengah menyelidiki dua perusahaan yang diduga memasok bahan baku ke PT Adi Farma.

Pemeriksaan terhadap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait kelalainnya dalam mengawasi peredaran obat.

Kepala BPOM akan mengungkapkan dua perusahaan farmasi yang diketahui melanggar ketentuan pembuatan obat-obatan sirop. 

Wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat mencatatkan kasus gagal ginjal akut terbanyak hingga hari ini.

Kemenkes menyebut pasien gagal ginjal akut bisa sembuh total dengan fungsi ginjal yang 100 persen dapat kembali normal.

Kemenkes melaporkan perkembangan terbaru dari kasus gangguan ginjal akut di Indonesia yakni mencapai 324 kasus hingga Minggu (6/11/2022).

Kasus kematian akibat gagal ginjal akut di Indonesia mencapai 60 persen atau 195 kasus dari total kasus gagal ginjal yang ada.

Menteri memberikan instruksi kepada seluruh jajarannya untuk melakukan pengawasan ketat terhadap pemberian obat sirop bagi masyarakat.