Wall Street terkoreksi karena investor belum melihat kemungkinan Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga tahun ini.

Indeks Wall Street ditutup lebih tinggi menyusul hasil kuartalan yang kuat dari perusahaan teknologi kelas berat Google (GOOGL.O) dan Microsoft (MSFT.O).

Bursa saham-saham AS dan Eropa berakhir bervariasi pada hari Rabu menjelang lebih banyak laporan pendapatan perusahaan minggu ini.

Wall Street naik ditopang pergerakan saham teknologi seperti Spotify dan Tesla karena investor fokus pada hasil kuartal I/2024.

Saham-saham Wall Street ditutup stagnan pada Jumat dini hari, (19/4/2024) dengan pelemahan pada saham Netflix dan Facebook atau Meta.

Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed

Saham-saham Wall Street seperti Apple dan Tesla ditutup melemah tajam pada akhir perdagangan Selasa pagi, (16/4/2024)

Wall Street cenderung flat karena investor menantikan data inflasi AS yang menjadi pertimbangan suku bunga Federal Reserve.

S&P 500 dan Nasdaq ditutup lebih tinggi pada Kamis dini hari, (4/4/2024), setelah data menunjukkan pertumbuhan industri jasa AS melambat.

Wall Street melemah karena investor mempertimbangkan kemungkinan bahwa Federal Reserve (The Fed) dapat menunda pemotongan suku bunga.

Indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah terseret oleh kekhawatiran investor mengenai waktu penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed)

Indeks utama saham-saham di Wall Street seperti Nasdaq, S&P 500, dan Dow Jones kerap menyembul ke posisi teratas selama kuartal I/2024.

Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (26/3/2024) seiring dengan aksi profit taking setelah rekor beberapa waktu lalu.

Aksi ambil untung membatasi pasar saham global pada hari Sabtu dini hari (23/3/2024), setelah seminggu mengalami kenaikan rekor yang dipicu oleh sikap The Fed.

Tiga indeks utama Wall Street mencatat rekor penutupan tertinggi sepanjang masa tersengat sentimen penurunan suku bunga The Fed.