Kemenperin mengakui ketidakpastian hukum pascapencabutan UU No. 7 /2004 tentang sumber daya air berpotensi mengganggu iklim dan ketertarikan investasi di industri minuman.

DPR mendukung rencana pemerintah menaikkan cukai minuman ringan berkarbonasi dan berpemanis (MRKP) menyusul masih perlunya negara mendapatkan penerimaan untuk pembangunan.

Produsen minuman ringan memproyeksikan perolehan bisnis pada tahun depan bisa 10% lebih baik dibandingkan dengan pencapaian tahun ini.

Coca Cola Amatil Indonesia siap menerima kucuran dana sebesar US$500 juta dari kesepakatan awal antara The Coca-Cola Company (TCCC) dan Coca-Cola Amatil (CCA) guna mendukung…

Tren konsumsi pada 2014 mengalami penambahan varian, saat ini jenis minuman teh, jus dan isotonik semakin beragam, lewat beberapa perkembangan industri investasi terbuka…

Kalangan industri minuman ringan nasional mendesak pemerintahan baru berikan iklim industri yang mendukung peningkatan daya saing hadapi MEA 2015

Coca-Cola Amatil Indonesia pada 2015 menargetkan kapasitas produksinya mencapai 2,1 miliar liter guna menjaga pertumbuhan kinerja.

Industri minuman ringan memprediksi akan terjadi penurunan penjualan hingga 70% apabila pemerintah ngotot memberlakukan tarif cukai untuk minuman berkarbonasi.

Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Rabu, 22 Januari 2014 seksi industri. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/

Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan bea masuk antidumping (BMAD) polyethylene terephthalate (PET) diprediksi membuat deindustrialisasi industri makanan dan minuman, karena industri …