IHSG ditutup anjlok 162,38 poin atau 2,05% menuju posisi 7.743 pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (20/9). Pelemahan ini menjadi yang terdalam di Asia.

Associate Director Pilarmas Investindo Maximilianus Nicodemus mengatakan alasan paling kuat anjloknya IHSG adalah BREN yang keluar dari indeks FTSE Large Cap.

Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya ke-25 di dunia pada Jumat (20/9/2024).

FTSE Russell mengeluarkan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dari indeks FTSE Global Equity Indonesia karena tidak memenuhi ketentuan free float.

Saham BREN anjlok setelah FTSE Russel mengumumkan mendepak saham emiten afiliasi Prajogo Pangestu itu dari indeks FTSE Large Cap.

IHSG terperosok ke zona merah pada pembukaan perdagangan Jumat (20/9/2024) tertekan anjloknya saham-saham yang terafiliasi Prajogo Pangestu.

Anak Usaha PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), Star Energy Geothermal berencana meningkatkan kapasitas pembangkit panas bumi mencapai 102,6 MW.

IHSG menguat menuju level 7.897,42 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Kamis (19/9/2024). Saham-saham konglomerat seperti PANI, BREN & BUMI melejit.

Emiten Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk. (PTRO) memperoleh rating idA+ (Single A Plus) dengan outlook stabil dari Pefindo.

IHSG menguat menuju level 7.835,99 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Rabu (18/9/2024). Saham BBRI, GOTO dan ASII terpantau paling laris siang ini.

Emiten batu bara milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) mengantongi fasilitas kredit dari Bank Mandiri dengan plafon senilai Rp700 miliar.

Evaluasi terbaru ESG Leaders mendepak saham Prajogo Pangestu TPIA dari konstituennya dan memasukkan emiten Hermanto Tanoko AVIA sebagai penghuni baru indeks.

Pada masanya, Chandra Asri menjadi proyek yang menuntut banyak keistimewaan, di bawah si Empat Besar yang termasuk Prajogo Pangestu.

BEI lakukan evaluasi mayor terhadap Indeks ESG Leaders. Saham TPIA, BFIN, dan ASSA keluar dari perhitungan indeks.

Saham Barito Pacific (BRPT) secara historis selalu naik lebih kencang dibandingkan IHSG saat kondisi pasar sedang bullish.