Dalam satu hingga dua bulan ke depan, varian Omicron yang telah masuk ke Tanah Air membuat investor cenderung wait and see. Oleh sebab itu, reksa dana pasar uang dapat menjadi…

Instrumen reksa dana saham belum mampu mencatatkan kinerja positif yaitu turun 0,10 persen meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat dalam sepekan.

Perbaikan ekonomi dan peningkatan harga komoditas akan berdampak terhadap prospek reksa dana syariah.

Pada reksa dana syariah berbasis obligasi, inflasi rendah akan menjadi sentimen positif yang akan diimbangi dengan potensi kenaikan suku bunga yang dapat menekan pasar surat…

Bahana TCW turut memanfaatkan potensi investor retail yang sangat besar.

Investor perorangan masih belum terlalu memperhatikan reksa dana berbasis ESG.

Pinnacle Persada Investama tidak menutup kemungkinan untuk menerbitkan produk ETF atau reksa dana indeks baru dengan menggunakan kedua indeks ESG anyar.

Pada periode 3 Desember 2021 hingga 10 Desember 2021, kinerja instrumen reksa dana bergerak dalam rentang 0,05 persen hingga 1,60 persen.

Panin AM juga akan terus menggenjot kerja sama dengan APERD (agen penjual reksa dana) dan fintech.

Sejumlah saham big caps masih menjadi favorit Manajer Investasi dalam meramu produk reksa dana saham.

Reksa dana saham akan menarik pada tahun depan ditopang beragam katalis positif dari sisi pemulihan ekonomi dan IPO perusahaan teknologi.

Berdasarkan data OJK per Oktober 2021, terdapat 15 produk reksa dana dan ETF dengan basis ESG.

AUM Rp112,1 triliun tersebut milik lebih dari 1,3 juta investor institusi dan individu yang dikelola MAMI lewat 29 produk reksa dana, 41 kontrak pengelolaan dana, dan 1 perjanjian…

IHSG sepanjang tahun ini bergerak atas saham-saham bank digital dan teknologi. Sementara produk reksa dana jarang memasukkan saham-saham tersebut.

Window dressing bukan satu-satunya katalis positif pemulihan kinerja reksa dana menjelang akhir tahun.