Kinerja reksa dana pendapatan tetap dapat membaik sepanjang tahun 2022 ditopang kondisi makro ekonomi Indonesia yang relatif stabil.

Kinerja reksa dana saham dan pendapatan tetap diperkirakan bakal berfluktuasi dalam jangka pendek. Risiko inflasi dan resesi jadi sentimen negatif di dua instrumen reksa…

Dengan adanya pelonggaran kebijakan terkait Covid-19, industri reksa dana akan mampu mencatatkan pertumbuhan yang positif.

Secara year to date (ytd) sebagian kinerja reksa dana masih berada di zona merah.

Produk reksa dana pasar uang dapat menjadi pilihan untuk mendapatkan imbal hasil investasi optimal saat pasar saham memiliki volatilitas tinggi.

Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan AUM industri Reksa Dana di bulan April 2022 adalah kekhawatiran pasar akan pengetatan kebijakan yang dilakukan oleh The Fed.

Reksa dana pasar uang dapat menjadi alternatif mengingat risiko investasi pada instrumen ini yang lebih kecil dibandingkan jenis lain seperti saham dan obligasi.

Dana kelolaan reksa dana pada April 2022 menurun dari bulan sebelumnya menjadi Rp566 triliun, meskipun IHSG meningkat.

Pada periode 14 – 22 April 2022, reksa dana pendapatan tetap mencatatkan return negatif sebesar 0,35 persen.

reksa dana pasar uang adalah salah satu instrumen yang paling aman dan selama ini hampir tidak pernah memberikan return negatif.

Sentimen yang akan mempengaruhi produk reksa dana ke depan adalah kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI).

Kebutuhan investor untuk berinvestasi pada kelas aset yang relatif stabil, likuid, dan aman seperti reksa dana pasar uang akan selalu ada.

Syailendra Balanced Opportunity Fund (SBOF) merupakan produk reksa dana campuran yang berinvestasi pada efek ekuitas ataupun efek utang.

Hari ini tingkat imbal hasil SUN Indonesia telah menembus level 7,09 persen. Selama sepekan terakhir, yield SUN Indonesia telah melemah sebesar 8,1 basis poin.

Dalam ketidakpastian seperti saat ini, investor mencari reksa dana yang dapat memberikan imbal hasil secara berkala.