Kedua proyek itu adalah proyek moda raya terpadu (MRT) Balaraja-Cikarang dan jalan tol Trans-Sumatra khususnya ruas Padang-Pekanbaru.

Pemerintah meminta agar pengerjaan konstruksi proyek-proyek tol Trans Sumatra tetap sesuai protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19.

Saat ini, ruas jalan tol Sumatra lainnya yang siap untuk diresmikan adalah ruas Kayu Agung-Palembang sepanjang 40 kilometer.

Pemerintah menyebutkan total kebutuhan pendanaan proyek jalan tol Trans-Sumatra lebih kurang Rp500 triliun.

Dengan penyelesaian tujuh kontrak tersebut, BPJT berupaya menyelesaikan ruas utama dari proyek Trans-Sumatra yang mencapai sekitar 2.000 km.

PT Hutama Karya (Persero) terus melanjutkan pembangunan di sejumlah ruas yang diprioritaskan rampung dan dioperasionalkan pada tahun ini.

Direktur Keuangan Hutama Karya Hilda Savitri menjelaskan total dana yang dibutuhkan membangun Jalan Tol Trans Sumatra adalah senilai Rp476 triliun.

Saat ini Hutama Karya sudah berhasil mengoperasikan 364 km tol dari lima ruas Tol Trans Sumatra.

BPJT berharap adanya kerja sama dari seluruh pihak untuk memberantas kendaraan bermuatan besar (ODOL) di jalan tol.

Konektivitas jalan tol menuju pelabuhan tersebut diharapkan dapat mempermudah jalur distribusi ekonomi dan meningkatkan efisiensi bagi masyarakat.

Perseroan bakal memfokuskan diri dalam penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra.

Bisnis, JAKARTA — PT Was­kita Sriwijaya Tol, penge­lola pro­yek jalan tol Kayuagung—Pa­lembang—Betung atau Ka­pal Betung, menjamin pe­nye­lesaian pembangunan jalan tol yang…

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa pembangunan tol Pekanbaru-Dumai akan beroperasi pada April 2020.

Hutama Karya mampu mencetak pertumbuhan baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih.

Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra ruas Indralaya-Prabumulih, Sumatra Selatan, sepanjang 65 kilometer terhambat pembebasan lahan sehingga molor dari target yang ditetapkan.