Bisnis, JAKARTA — Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) melejit dalam sepekan terakhir. Prospek panen kelapa sawit Indonesia yang memburuk ditengarai menjadi…

Bisnis, JAKARTA — Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) masih bakal stabil dengan kecenderungan naik pada tahun ini.

PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 26,64% yoy dari Rp367,57 miliar menjadi Rp501,04 miliar pada semester I/2024.

Pergerakan harga CPO diramal akan mengalami kenaikan seiring dengan terjadinya fenomena cuaca La Nina yang makin dekat.

Total luas areal kelapa sawit pada 2023 tercatat 16,83 juta hektare (ha), terdiri dari perkebunan rakyat 6,30 juta ha, perkebunan swasta 8,43 juta ha

Ulasan tentang penaikan harga referensi, bea keluar, dan pungutan ekspor CPO pada Juli 2024, menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, Senin (1/7/2024).

Anak usaha Astra Agro Lestari (AALI) di Morowali Utara terancam kehilangan produksi CPO hingga 300 ton per hari akibat claimer di perkebunan sawit.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan sekitar 1,9 juta hektare perkebunan di wilayah Riau dari sebanyak 117 perusahaan berstatus ilegal.

Faktor yang menyebabkan penurunan produksi minyak sawit Indonesia pada Februari 2024.

Tiga asosiasi hilir industri sawit, yaitu GIMNI, APROBI, dan APOLIN, menggarisbawahi harapan ke Prabowo Gibran terkait hilirisasi bisnis kelapa sawit.

Minyak makan merah disebut mampu mencegah stunting sebab dalam proses produksinya, minyak makan merah tetap mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien

Pemulihan harga CPO atau minyak sawit dapat terkendala oleh murahnya harga minyak kedelai dan minyak bunga matahari karena melimpahnya pasokan.

Persoalannya, potensi pertumbuhan kinerja tersebut terus dibayangi momok imbas regulasi antideforestasi yang diterapkan Uni Eropa.

Harga batu bara menguat pada perdagangan Jumat (26/1), tetapi mengalami pelemahan dalam sepekan. Sementara, harga CPO menguat dalam sepekan.

Langkah India memperpanjang bea masuk minyak nabati dengan tarif rendah hingga 2025, akan menjadi sentimen positif bagi komoditas minyak kelapa sawit (CPO).