Pimpinan korporasi dari berbagai sektor di Indonesia membagikan serangkaian upaya dalam menghadapi krisis iklim dan pencapaian target penurunan emisi karbon.
Indonesia membuka peluang pendanaan dari berbagai sumber termasuk investor asing guna merealisasikan ambisi membangun energi baru sebesar 100 gigawatt.
IESR menilai keterbatasan kemampuan investasi PLN menjadi salah satu hambatan utama dalam mengakselerasi pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
Penyelerasan antara keamanan pasokan, keterjangkauan, dan pertimbangan lingkungan, tantangan utama dalam transisi energi. Kagama memiliki resep jalan keluarnya