Di tengah naiknya harga batu bara, PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) kian mendorong ekspansi di Energi Baru Terbarukan (EBT). Bagaimana strateginya?

TOBA bersama dengan PT Indomining, PT Trisensa Mineral Utama, PT Toba Bumi Energi, PT Toba Bara Energi, dan PT Batu Hitam Perkasa menandatangani akta perjanjian kredit dengan…

Direktur TBS Energi Utama Pandu Sjahrir dalam akun instgramnya mengucapkan selamat kepada Ahmad Fuad Rahmany dan Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris TOBA, sesuai hasil…

Dana hasil penerbitan saham baru melalui skema rights issue ini akan memperkuat struktur permodalan TOBA serta mendukung perkembangan dan ekspansi usaha perseroan.

PT TBS Energi Utama Tbk. terus menggenjot kontribusi lini bisnis kelistrikan seiring dengan transformasi bisnis yang tengah dilakukan perseroan dari perusahaan pertambangan…

Dalam tiga tahun terakhir perseroan telah berhasil meningkatkan kontribusi bisnis listrik dari total keseluruhan pendapatan.

KSEI mengonfrimasi telah terjadi perubahan nama penerbit efek dari PT Toba Bara Sejahtra Tbk. menjadi PT TBS Energi Utama Tbk., mulai Jumat (9/10/2020).

PT TBS Energi Utama Tbk. akan fokus ekspansi bisnis kelistrikannya melalui proyek energi baru dan terbarukan atau EBT.

Sejumlah emiten berbondong-bondong melakukan ekspansi usaha ke sektor kelistrikan. Meski dinilai tepat, diversifikasi ke bisnis setrum disebut bukan menjadi titik berat rekomendasi…

Direktur Utama Toba Bara Sejahtra Justarina Naiborhu dan Direktur Toba Bara Sejahtra Alvin F. Sunanda mengumumkan perubahan nama emiten menjadi PT TBS Energi Utama Tbk.

Direktur Keuangan PT Toba Bara Sejahtera Tbk Pandu Sjahrir membeberkan jika kenaikan karena pendapatan tahun ini ditopang oleh segmen listrik.

Melalui keterbukaan informasi, emiten berkode saham TOBA itu melansir terjadi kenaikan laba bersih antara 51 persen sampai dengan 75 persen. Kenaikan itu terjadi pada periode…

Sekretaris Perusahaan TOBA Pingkan Ratna Melati mengungkapkan bahwa surat dari Kementrian ESDM telah diterima sejak akhir 2019 lalu.

Penghitungan pembayaran royalti tambang oleh dua anak usaha PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) dianggap belum mencerminkan nilai sebenarnya. 

Beban pokok perseroan tumbuh 38,01 persen ke posisi US$433,82 juta.