Realisasi lifting minyak di era pemerintahan Presiden Jokowi dalam 5 tahun terakhir terus menyusut.

SKK Migas membantah industri hulu minyak dan gas memasuki fase terbenam atau sunset. Berikut ini buktinya.

SKK Migas mengungkapan realisasi lifting minyak dan gas bumi (migas) pada semester I 2024 masih di bawah target. Apa penyebabnya?

PT Saka Energi, anak usaha PGN (PGAS) menjelaskan target lifting migas pada tahun ini.

Banggar DPR secara resmi menyepakati asumsi dasar ekonom makro untuk rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

SKK Migas menggelar Forum Gas Bumi 2024 untuk meningkatkan industri migas nasional, dengan target produksi gas 12 BCFD pada 2030

Komisi VII DPR RI dan Menteri ESDM Arifin Tasrif telah menyepakati asumsi dasar sektor ESDM untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025

Pemerintah memangkas target lifting minyak dan gas bumi (migas) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Ini alasannya

Pertamina juga mencatatkan kontribusi mereka terhadap produksi minyak nasional sebanyak 69% dan gas 34%.

Kementerian ESDM mengusulkan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) dipatok di angka US$75-US$85 per barel pada RAPBN 2025.

Kementerian ESDM melaporkan torehan lifting migas awal tahun ini meleset dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Penurunan asumsi lifting migas dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) untuk tahun anggaran 2025 dinilai wajar.

SKK Migas optimistis lifting minyak dalam negeri bisa mengalami rebound yang signifikan selepas 2026.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menargetkan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) 2025 di kisaran US$75 per barel sampai dengan US$85 per barel.

Sejumlah negara telah melakukan pembenahan fiskal dan kemudahan investasi hulu Migas yang lebih menarik dibandingkan Indonesia