Pasukan BIN yang beraksi dalam Inagurasi STIN adalah atraksi dari Dikintelsus dengan kode sandi Pasukan Khusus Rajawali.

Bambang Soesatyo, memastikan tidak ada pasukan khusus bentukan Badan Intelijen Negara (BIN).

Payung hukum bagi pasukan khusus Rajawali milik Badan Intelijen Negara (BIN) belum jelas sehingga dinilai menimbulkan polemik di tubuh TNI.

Intelijen khusus (Intelsus) "Rajawali" yang dimiliki Badan Intelijen Negara (BIN) bukan merupakan pasukan khusus, seperti video yang beredar di dunia maya.

Kepala BIN Budi Gunawan menyampaikan bahwa pengangkatan warga kehormatan ini diberikan pada tokoh yang dianggap punya peran penting .

Dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, keberadaan pasukan bersenjata bakal menimbulkan citra negatif terhadap pemerintah.

Menurut peneliti LIPI, yang jadi masalah pasukan khusus BIN ini membawa senjata. Padahal BIN adalah lembaga sipil, bukan kombatan.

Bamsoet merasa terhormat karena bisa menyaksikan langsung penampilan pasukan khusus BIN.

Kolaborasi beberapa lembaga di Indonesia termasuk BIN dan TNI telah membuahkan hasil penemuan obat virus corona (Covid-19) pertama di dunia.

BIN memberikan tanggapan terhadap foto yang beredar di publik dengan judul Kondisi Covid-19 di DKI Jakarta, di mana seluruh wilayah DKI masuk zona hitam.

Presiden adalah satu-satunya pengguna data dan analisa BIN. Tak ada yang tahu dan menilai kinerja BIN selain Presiden.

Melalui Perpres No. 73/2020, Jokowi memindahkan alur koordinasi Badan Intelijen Negara dari Menko Polhukam langsung ke Presiden.

Jokowi menandatangani Perpres yang menetapkan Badan Intelijen Negara langsung berada di bawah Presiden RI.

Ketiga wilayah ini menjadi fokus pemerintah, selain DKI Jakarta, karena memiliki tren kasus virus corona penyebab Covid-19 yang tinggi. Ketiga wilayah itu juga menjadi episenter…

Pasal 106 Peraturan Pemerintah Nomor 17/2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengizinkan presiden memasukan masyarakat sipil sebagai pimpinan tinggi ataupun…