Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa nilai transaksi Trade Expo Indonesia (TEI) mengalami peningkatan 21 kali lipat dalam satu dekade terakhir.

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan pesan haru kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal memasuki masa purnabakti pada 20 Oktober 2024.

BPDPKS hingga Oktober 2024 telah menggelontorkan sebesar Rp458 miliar untuk membayar selisih harga jual atau rafaksi minyak goreng kepada produsen.

Kemendag menyebut pemicu deflasi selama lima bulan terakhir ialah adanya penurunan daya beli masyarakat dan meningkatnya kasus PHK.

Kemenda) buka suara mengenai upaya platform dagang online atau e-commerce asal China, Temu, untuk masuk ke Indonesia.

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir pada Kamis (3/10/2024).

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) mengaku bahwa saat ini pemerintah tengah mencari solusi terkait dengan deflasi selama 5 bulan beruntun.

Mendag Zulhas menyatakan deflasi yang terjadi 5 bulan beruntun lebih sulit dikendalikan dibandingkan saat pemerintah menurunkan angka inflasi.

Mendag Zulhas menyatakan Satgas Impor Ilegal yang dibentuk pada Juli 2024 akan selesai bertugas pada Desember 2024. Bagaimana nasib ke depannya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Anindya Bakrie dikabarkan bakal bertemu membahas mengenai peta jalan perdagangan 5 tahun ke depan.

Kemendag optimistis perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) rampung sesuai target yaitu September 2024.

Kemendag melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia hingga Agustus 2024 mencapai US$18,85 miliar atau masih jauh dari target yang ditetapkan.

Kemendag menjelaskan bahwa pemerintah hanya berencana melakukan ekspor untuk sendiman, bukan pasir laut. Aktivitas tersebut juga telah sesuai dengan regulasi

Pemerintah menargetkan belanja produk dalam negeri pada 2024 mencapai Rp778,37 Triliun, dengan realisasi hingga Agustus 2024 mencapai Rp436,74 Triliun.

Pemerintah meminta pengusaha Indonesia berhati-hati saat bertransaksi dagang dengan Bangladesh. Apa sebabnya?