Sekarang ini terdeteksi adanya dua kantong magma dan menurut prediksi BPPTKG menjadi penyuplai utama material jika nantinya Gunung Merapi mengalami erupsi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tetap mewaspadai potensi arah luncuran lava merapi di sisi barat meskipun selama ini…

Status Gunung Merapi meningkat menjadi Siaga (level tiga) mulai 5 November lalu. Sebelumnya, Merapi berstatus Waspada sejak 21 Mei 2018.

Suara guguran di gunung api aktif itu terdengar dengan intensitas lemah hingga sedang.

Selain itu saat ini juga sudah masuk musim hujan, sehingga cukup rawan.

Selain gempa guguran, Gunung Merapi juga mengalami 18 kali gempa hembusan.

Kehadiran awan yang disebut mirip tokoh pewayangan itu tidak hanya menghadirkan spekulasi atau pertanda akan terjadinya suatu peristiwa.

Mereka yang dievakuasi sebagian besar merupakan kelompok rentan, seperti lanjut usia, anak-anak, balita, ibu hamil, disabilitas dan ibu menyusui.

Suara guguran terdengar tiga kali dan teramati satu kali dari Babadan arah Kali Senowo jarak 700 meter.

Objek wisata Kaliurang tercatat selama Sabtu dan Minggu, (7-8/11/2020) ada 1.763 wisatawan. Sedangkan wilayah Kecamatan Cangkringan atau kecamatan terdekat Merapi masih dikunjungi…

Dua kali guguran tersebut mengarah ke barat laut dan barat daya.

Sejumlah tempat pengungsian yang sudah disiapkan semuanya menerapkan standar protokol kesehatan ketat.

Kepada para pengungsi tetap dilakukan protokol kesehatan dengan dilakukan 'rapid test'

Warga setempat belum menjadikan hal tersebut sebagai salah satu parameter Gunung Merapi bakal terjadi erupsi dalam waktu dekat.

BPBD Kabupaten Boyolali segera melakukan distribusi logistik berupa bahan pangan dan masker ke TPPS di Desa Tlogolele, Desa Klakah dan Desa Jrakah.