Diversifikasi emiten batu bara seperti ADRO, INDY, hingga HRUM dinilai sebagai strategi cerdas menghadapi dinamika pasar.

Deretan bos emiten yang tercatat di BEI ramai-ramai tancap gas borong saham pada awal Juli 2024.

Bos Harum Energy diam-diam belanja ratusan lembar saham HRUM dalam dua sesi perdagangan.

Terdapat beberapa saham batu bara dengan valuasi murah alias kualitas Mercy harga Bajaj ala Lo Kheng Hong, mulai dari ADRO, UNTR, hingga ABMM.

Harum Energy (HRUM) absen membagikan dividen pada RUPST hari ini, dengan laba bersih yang akan digunakan untuk ekspansi proyek nikel.

Sejumlah saham emiten nikel seperti ANTM, INCO, NCKL, MBMA, HRUM kompak menguat di tengah pelemahan IHSG.

IHSG berisiko terkoreksi pada perdagangan hari ini Senin, (20/5/2024). Saham MBMA, INDF hingga GJTL direkomendasikan analis hari ini.

Kepemilikan BlackRock di deretan saham batu bara kakap PTBA, ADRO cs terpantau menyusut pada April 2024.

PT Harum Energy Tbk. (HRUM) melakukan perjanjian kredit senilai US$620 juta atau sekitar Rp9,84 triliun untuk bisnis nikel.

PT Harum Energy Tbk. (HRUM) melakukan kerja sama strategis dalam pengembangan bisnis nikel bersama Eternal Tshinghan Group (ET).

Harum Energy (HRUM) mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,33 triliun sepanjang 2023, capaian tersebut anjlok 49,94% secara year on year.

Harum Energy (HRUM) milik taipan Kiki Barki kian agresif untuk melebarkan ekspansinya ke bisnis nikel dari bisnis utamanya saat ini yakni batu bara.

Pergerakan saham HRUM milik konglomerat Kiki Barki masih berjibaku di zona merah ytd 2024 meski menyimpan potensi return lebih dari 50%.

Emiten nikel berlomba-lomba menggenjot produksi meskipun harga nikel pada 2024 diprediksi melandai.

PT Harum Energy Tbk. (HRUM) melakukan pembelian 60,7% saham PT Westrong Metal Industry senilai Rp3,40 triliun.