Pinjaman perusahaan pembiayaan atau multifinance dari sektor perbankan mencapai Rp287,21 triliun, naik 13,86% YoY.

Penyaluran kredit kendaraan bermotor roda dua multifinance/leasing per Agustus 2024 meningkat sebesar 12,94% secara tahunan menjadi Rp108,49 triliun.

Perusahaan leasing masih menjadikan perbankan sebagai sumber utama dalam memperoleh pembiayaan modal kerja.

CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) optimistis dapat menutup tahun 2024 dengan rasio pembiayaan bermasalah atau NPF di bawah 1%.

Sejalan dengan peningkatan piutang, rasio kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF) multifinance/leasing tetap berada pada kondisi stabil.

Adira Finance menargetkan dana Rp9 triliun dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan VI. Dalam waktu dekat, obligasi tahap IV senilai Rp2 triliun akan ditawarkan.

Mandiri Utama Finance (MUF) hingga Agustus 2024 telah menyalurkan pembiayaan baru untuk UMKM sebesar Rp2,4 triliun. Angka tersebut tumbuh 22,5% yoy.

PT Federal International Finance (FIF) telah menerbitkan obligasi sebanyak 2 kali sejauh ini.

Dalam jangka pendek, multifinance akan lebih fokus pada upaya memperbaiki leverage keuangan mereka dengan melakukan refinancing terhadap surat utang mahal.

Hingga Agustus 2024, Pefindo telah mendapatkan mandat penerbitan obligasi sebesar Rp8,23 triliun dari empat perusahaan multifinance.

Pengamat menilai UMKM di Indonesia saat ini belum sepenuhnya bankable.

Pefindo memproyeksikan perusahaan pembiayaan atau multifinance akan memanfaatkan penurunan suku bunga BI ke level 6% untuk melakukan refinancing surat utang.

OJK mencatat ada peluang besar pendanaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari industri keuangan nonbank (IKNB).

Bunga kredit bank maupun multifinance (leasing) diharapkan dapat ikut menurun sejalan dengan BI Rate. Namun, penurunan ini kemungkinan tidak dalam waktu dekat.

Pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) memberikan angin segar bagi industri pembiayaan. Bagaimana prospek saham multifinance?