Pertemuan presiden Azerbaijan dan perdana menteri Armenia ini merupakan yang pertama kali setelah perang sengit selama 44 hari. Presiden Rusia Vladimir Putin pun bakal hadir.

Gencatan senjata dengan Armenia yang difasilitasi Rusia memastikan Nagorno-Karabakh tetap menjadi bagian wilayah Azerbaijan. Rusia meminta Azerbaijan tetap menjaga rumah…

Hubungan antara dua bekas republik Soviet itu memanas sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas atau Nagorno-Karabakh.

Gencatan senjata akan berlaku pada pukul delapan pagi waktu setempat pada hari ini.

Gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan yang ditengahi Rusia, diberlakukan setelah pembicaraan maraton di Moskow antara kedua belah pihak.

Azerbaijan melaporkan tujuh warga sipil tewas dan 33 orang terluka di Ganca, kota terbesar kedua. Dua orang sipil juga terbunuh. Armenia menolak tuduhan melakukan penyerangan…

Presiden Iran Hassan Rouhani kahwatir peran antara Armenia dan Azerbaijan akan mengganggu keamanan, stabilitas dan keterangan di kawasan.

Kementerian Pertahanan Armenia melaporkan bahwa pasukan Azerbaijan telah menembakkan roket ke Stepanakert dan Shushi dengan intensitas tinggi.

Baik Armenia maupun Azerbaijan mengabaikan imbauan pihak luar negeri untuk melakukan gencatan senjata.

Di kota Stepanakert, yang juga dikenal sebagai Khankendi, dua ledakan terdengar sekitar tengah malam saat sirene dibunyikan.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev berjanji untuk terus berjuang sampai pasukan Armenia meninggalkan wilayah sengketa Nagorno-Karabakh saat memasuki hari keempat pertempuran…

Setidaknya ada Rusia dan Turki yang siap tampil dalam dalam teater perang proksi yang sulit ditebak sampai di mana ujungnya. Bahkan, bisa saja, Iran turut serta melibatkan…

Pertempuran antara pasukan Azerbaijan dan Armenia tampaknya belum akan segera usai. Kedua belah pihak saling tuding dan masih menolak melakukan perundingan.

Pertempuran sengit telah menewaskan puluhan tentara dan setidaknya 11 warga sipil sejauh ini.

Jumlah total warga sipil yang tewas telah meningkat menjadi 11 orang dari sembilan di Azerbaijan dan dua di Armenia.