Rabu (10/8/2022), harga Bitcoin (BTC) terpantau turun 3,89 persen selama 24 jam terakhir ke level US$22.953,40.

Harga bitcoin diprediksi sulit menembus level US$30.000 karena minimnya investor institusi atau korporasi.

Investor bitcoin dan kripto secara keseluruhan tengah mengamati indeks harga konsumen atau data inflasi AS pada Rabu mendatang.

Mengutip data CoinMarketCap, Rabu (3/8/2022), harga Bitcoin (BTC) terpantau naik 0,42 persen ke level US$23.309,62.

Harga bitcoin dan sejumlah aset kripto big cap cenderung sideways karena pasar menantikan sinyak The Fed terkait kebijakan moneter lanjutan.

Nilai tukar dolar AS menguat pada Sabtu (6/8/2022) setelah ekspektasi The Fed yang perlu terus meningkatkan suku bunga secara agresif.

Pelaku pasar memperkirakan Agustus bakal menjadi bulan baik untuk aset cryptocurrency karena minim sentimen makroekonomi.n

Pelaku pasar memperkirakan Agustus bakal menjadi bulan baik untuk aset cryptocurrency karena minim sentimen makroekonomi.n

Investor kripto dinilai masih wait and see untuk melakukan aksi beli Bitcoin.

Industri kripto telah mendapat banyak tekanan tahun ini di tengah jatuhnya valuasi, kegagalan Three Arrows Capital dan perusahaan lain, serta banyak serangan.

Harga bitcoin diperkirakan akan terus meningkat secara bertahap di kuartal III/2022.

Perusahaan forensik blockchain Elliptic lebih dari 7.900 dompet Solana telah dicuri dan kerugian diperkirakan mencapai lebih dari US$5,2 juta.

Pasar kripto awal Agustus ini sedang terjadi koreksi akibat investor yang tengah memantau apakah titik terbawah bitcoin sudah tercapai.

Berdasarkan pandangan ahli, masa depan industri pertambangan atau mining Bitcoin tetap cerah.

Sejumlah analis tetap optimistis bitcoin akan menembus harga yang cukup fantastis pada 2030 mendatang.