Para bankir memberikan respons terhadap rencana BI untuk memperluas sektor penerima insentif kebijakan likuiditas makroprudensial pada 2025.

Kinerja PMI BI kuartal III/2024 masih ditopang oleh industri pengelolaan tembakau, industri batang galian bukan logam, serta industri mesin dan perlengkapan.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan jadwal libur perdagangan untuk kalender tahun 2025.

Insentif KLM yang diterima oleh bank umum swasta nasional (BUSN) pada Oktober sedikit berkurang dibandingkan bulan sebelumnya.

Insentif likuiditas akan diberikan kepada bank yang menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas yang memiliki kontribusi besar terhadap lapangan kerja.

Berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha pada kuartal III/2024, kinerja kegiatan dunia usaha tetap terjaga, tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang 14,4%.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa ketidakpastian pasar keuangan global kembali meningkat karena konvergensi kebijakan moneter negara maju.

BI sedang dalam proses finalisasi dan kebijakan insentif likuiditas bank ke sektor penyerap tenaga kerja yang akan mulai berlaku per 1 Januari 2025.

Bank Indonesia menyatakan bahwa uang tunai merupakan alat pembayaran yang sah, sehingga pedagang atau merchant tidak boleh menolak pembayaran secara cash.

Arah kebijakan moneter saat ini penyeimbangan antara pro-stability dan pro-growth, untuk stabilitas nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi.

BI dinilai mengambil langkah tepat untuk menahan suku bunga BI Rate sebesar 6%, pada masa menjelang pergantian presiden dari Jokowi ke Prabowo.

Transaksi digital banking tumbuh 34,43% YoY pada September 2024, sedangkan penggunaan kartu debit/ATM turun 8,59% YoY.

Hipmi memandang penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) lebih realistis dilakukan dalam jangka menengah, bukan di akhir 2024.

Bank Indonesia mendorong industri untuk memacu kredit ke UMKM dan ekonomi hijau di tengah kebijakan makroprudensial yang longgar.

Bank Indonesia mencatat transaksi QRIS tumbuh 209,61% secara tahunan dan mencapai Rp188,36 triliun pada kuartal III/2024.