Utang valas yang relatif rendah dan fasilitas lindung nilai yang dimiliki emiten membuat dampak depresiasi rupiah terhadap kinerja keuangan relatif rendah.
Peringkat nasional di kategori 'AA' menunjukkan ekspektasi akan resiko gagal bayar yang sangat rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.
Fitch Ratings menurunkan peringkat Hong Kong sebagai penerbit utang mata uang asing jangka panjang menyusul "guncangan besar kedua" dari virus corona setelah kerusuhan sosial…
Bank menjadi industri yang paling rentan mengalami koreksi peringkat korporasi dan surat utang tahun ini akibat dampak sistemik COVID-19. Moody's telah memutuskan menurunkan…
Dari kajian ulang outlook sektor-sektor dengan memperhitungkan dampak dari pandemik corona yang dilakukan. Hasilnya, sebagian besar outlook sektor-sektor utama menjadi negatif.
Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengafirmasi peringkat sovereign credit rating Indonesia pada level BBB/outlook stabil dalam Investment Grade pada 24 Januari 2020.
Pertama kalinya sejak 1995, Fitch Ratings menurunkan rating utang jangka panjang dalam mata uang asing untuk Hong Kong dari AA+ menjadi AA dengan outlook negatif.
Peningkatan kredit oleh Fitch terjadi beberapa hari setelah S&P Global Ratings menaikkan peringkat kredit jangka panjang LPKR menjadi B- dari CCC + dengan prospek Stabil.
Penurunan peringkat ke level CCC-, lanjutnya, merefleksikan risiko pembiayaan dan likuiditas APLN. Pasalnya, terjadi keterlambatan rencana penggalangan dana pada Mei 2019.
Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings merevisi outlook utang untuk entitas anak PT Sarana Menara Nusantara Tbk. yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo)…