Sebesar 76 persen menjadi prioritas komoditas unggulan Kalbar dari total lahan 6,3 juta ha dialokasikan kebutuhan lahan pengembangan perkebunan berkelanjutan

Jika jumlah tebu giling mampu menembus di atas 4 juta ton berarti telah memecahkan rekor jumlah tebu digiling PTPN X dalam kurun waktu empat tahun terakhir. 

Produk unggulan itu ialah dua produk pupuk Glow Green dan Biosilac, dan tiga bahan tanaman bernama Kakao Varietas ICCRI 09, Klon Jati, dan Klon Kayu Putih.

Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad menyatakan terdapat sejumlah program vital yang menjadi penentu tercapainya hal tersebut.

Ongkos perawatan tanaman diperkirakan bakal melonjak. Petani memilih untuk mengganti tenaga buruh ke mesin.

Berkebun buah saat ini bukan hanya sebuah hobi semata, melainkan sebuah profesi yang menjanjikan.

Kinerja ekspor karet Sumatra Utara (Sumut) kembali melemah pada Juli 2022.

Berdasarkan data terakhir hingga akhir Desember 2021 lalu tanaman pala di Aceh Selatan seluas 17.040 hektare yang tersebar di 16 dari 18 kecamatan di sana.

Sektor perkebunan akan menjadi andalan Kalimantan Timur untuk perlahan-lahan menggeser ketergantungan terhadap sumber daya ekstraktif

Indonesia memiliki konsumsi gula yang tergolong tinggi di antara negara-negara di dunia. Kondisi ini tentu menjadi peluang tersendiri bagi PT Aman Agrindo Tbk. (GULA) yang…

Emiten perkebunan Grup Salim, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk., diprediksi masih mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang tahun 2022 meski dibayangi tren penurunan…

Untuk tahap perdana, terdapat tiga KUD yang berlokasi di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau mengikuti program sertifikasi ISPO dan RSPO. Ketiganya adalah KUD Karya Mukti…

Emiten Grup Sungai Budi, Tunas Baru Lampung (TBLA) dan Budi Starch and Sweetener (BUDI), telah memiliki alokasi mayoritas belanja modal periode 2022.

Kendati mendapatkan tekanan dari sisi larangan ekspor, emiten yang bergerak di sektor kelapa sawit, masih memiliki prospek menjanjikan di masa mendatang.

Kebijakan larangan ekspor CPO berisiko menggerus kinerja ekspor Indonesia apabila tidak ada komoditas perkebunan lain yang bisa jadi andalan.