Sejumlah saham milik investor senior Lo Kheng Hong mengalami penguatan hari ini di tengah meningkatnya IHSG.

MNCN memiliki tiga bisnis utama dalam peningkatan pendapatan, yaitu 4 stasiun televisi nasional (free-to-air /FTA), produksi konten dan bisnis digital melalui aplikasi RCTI+,…

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,04 persen pada sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (28/12/2020). Di sisi lain, saham-saham bank bumn dan emiten milik Lo Kheng…

Investor kawan Lo Kheng Hong menjagokan saham dua emiten Grup MNC di sektor media karena memiliki valuasi yang relatif murah.

Dua saham Grup MNC mencetak kenaikan cukup tajam pada sesi perdagangan hari ini, Selasa (24/11/2020). Saham MNCN naik 2,54 persen sedangkan saham BMTR yang juga dimiliki…

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (23/11/2020) saham MNCN naik 7,07 persen ke posisi Rp985, diikuti saham PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) yang menguat…

Pada perdagangan hari ini, Selasa (27/10/2020), saham Global Mediacom (BMTR) tercatat sebagai saham paling diburu investor asing dari sisi volume dengan volume net buy 56,9…

Saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 6,19 persen di akhir sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (26/10/2020). Investor kawakan Lo Kheng Hong menyebut harga saham BMTR…

Global Mediacom (BMTR) memohon agar notasi khusus dihapurs karena pengadilan telah menolak gugatan pailit yang dilayangkan KT Corporation.

Lo Kheng Hong masuk ke dalam daftar investor BMTR dengan total kepemilikan di atas 5 persen per 25 September 2020.

Pada perdagangan Rabu (30/9/2020) pukul 14.11 WIB, saham BMTR menguat 8,65 persen atau 18 poin menjadi Rp226. Total transaksi mencapai Rp111,04 juta.

Kuasa hukum BMTR, Hotman Paris Hutapea mengungkapkan hasi putusan tersebut melalui sebuah unggahan video di akun Instagram pribadinya @hotmanparisofficial.

PT Global Mediacom Tbk. meraup dana segar Rp154,95 miliar dari aksi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Global Mediacom Tbk. akan menerbitkan saham baru sebanyak 549,48 juta dengan harga pelaksanaan Rp282 dalam rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu.

Global Mediacom akan menerbitkan dan menawarkan obligasi sebanyak-banyaknya Rp700 miliar serta sukuk sebanyak-banyaknya Rp300 miliar.