Harga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) terus mengalami tren penurunan atau downtrend sepanjang 2023 sehingga terbuka opsi buyback.

Akankah yang terburuk sudah berakhir bagi rapor Sido Muncul (SIDO)? Jelang pergantian tahun 2024, taji Tolak Angin akan kembali diuji.

BlackRock, Vanguard Cs mengutak-atik kepemilikannya di Sido Muncul (SIDO) menyusul rapor kinerja yang masih masuk angin.

Terkoreksinya penjualan jamu membuat laba bersih Sido Muncul (SIDO) merosot 18% secara tahunan pada kuartal III/2023.  

Jelang musim hujan, Sido Muncul (SIDO) ketiba penurunan rating saham menyusul kinerja di sisa tahun ini yang diproyeksi bakal masuk angin.

Produsen Tolak Angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) bertahan di indeks LQ45 dalam evaluasi mayor yang dilakukan Bursa Efek Indonesia.

Emiten produsen Tolak Angin, Sido Muncul (SIDO) membukukan kenaikan laba dan penjualan sepanjang semester I/2023.

Produsen Tolak Angin, Sido Muncul (SIDO) catatkan peningkatan penjualan dan laba bersih sepanjang kuartal I/2023.

Selain di Sido Muncul (SIDO), Segara Utama juga menjabat sebagai sebagai komisaris independen di PT Suryo Toto Indonesia Tbk. (TOTO)

Segara Utama diangkat menjadi komisaris independen Sido Muncul (SIDO) berdasarkan RUPST yang dilakukan pada Maret 2021 silam.

Analis mematok target harga saham produsen Tolak Angin SIDO pada kisaran Rp850-860 seiring optimisme terhadap prospek kinerja ciamik SIDO.

Kinerja tertinggi acap dibukukan SIDO pada kuartal penutup tahun, bersamaan dengan datangnya musim penghujan. Akankah berlanjut?

Memasuki kuartal III/2022, kinerja keuangan SIDO perlahan membaik, memberi asa perbaikan kinerja sahamnya.

Saham produsen Tolak Angin, Sido Muncul (SIDO) mendapat rekomendasi hold dengan target harga Rp830.

Saham Sido Muncul SIDO mendapat rekomendasi beli oleh NH Korindo Sekuritas dengan target harga Rp900.