Transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat meningkat sekalipun IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,20 persen selama sepekan.

Analis melihat terdapat saham yang menarik untuk dikoleksi dari deretan saham berkapitalisasi pasar kecil hingga menengah atau small medium caps yang terdiskon.

Selama sepekan IHSG mengalami penurunan 0,11 persen, yaitu pada posisi 6.700,561 dari posisi 6.707,763 pada pekan lalu.

IHSG tercatat mengalami pelemahan sebesar 1,18 persen sepanjang perdagangan pekan ini, 8 – 12 Mei 2023 meski volume transaksi Bursa naik hampir 27 persen.

Kapitalisasi pasar ditarget OJK Rp15.000 triliun pada 2027. Angka itu dinilai realistis seiring dengan kinerja pasar modal RI yang moncer 2 tahun terakhir.

Ada sejumlah tantangan untuk merealisasikan target kapitalisasi pasar saham Rp15.000 triliun dari saat ini sekitar Rp9.425 triliun.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Targetkan Kapitalisasi Pasar Rp15.000 Triliun 2027. Analis Sinarmas Sekuritas menilai hal itu bukan hal yang mustahil untuk dicapai

Lonjakan harga saham Bayan Resources (BYAN) juga membuat kapitalisasi pasarnya (market cap) terkerek ke Rp780 triliun.

Seiring dengan penurunan saham, GOTO hari ini juga keluar dari jajaran 10 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia membukukan nilai transaksi Rp8,77 triliun. Menjadikannya Top broker nomor wahid dalam perdagangan sepekan.

Bursa Efek Indonesia mencatatkan pertumbuhan IHSG seiring dengan peningkatan transaksi saham dalam sepekan.

Saham BBCA kokoh berada di peringkat pertama top market cap Bursa Efek Indonesia dengan capaian Rp1.031 triliun.

Jajaran Direksi Bursa Efek Indonesia periode 2022-2026 menargetkan jumlah emiten tumbuh 100 persen dan kapitalisasi pasar Rp13.500 triliun.

Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia Budi Frensidy menilai target kapitalisasi pasar BEI sebesar Rp13.500 triliun dalam…

Target kapitalisasi pasar Rp13.500 triliun dari direksi Bursa Efek Indonesia BEI dapat terealisasi, didorong oleh minat tinggi calon investor dan prospek ekonomi ke depan.