Ketimpangan digital menjadi salah satu tantangan yang menghambat pertumbuhan industri financial technology atau fintech di Indonesia.

Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan produk derivatif baru yaitu single stock futures (SSF) pada hari ini, Selasa (12/11/2024). Simak beberapa keunggulannnya.

AFSI mencatat kontribusi fintech P2P lending syariah di Indonesia masih sangat kecil dibanding konvensional.

AFSI meminta OJK membuat regulasi manfaat ekonomi atau bunga pinjaman khusus yang mengatur P2P lending syariah.

AFPI membeberkan strategi bagaimana penyelenggara P2P lending menjaga kredit macet (TWP90) terkendali di bawah 5%.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang menyusun regulasi khusus yang mengatur buy now pay later (BNPL) atau paylater perusahaan pembiayaan.

Hingga September 2024, terdapat 22 penyelenggara P2P lending mencatatkan kredit macet (TWP90) di atas 5%. Jumlah tersebut setara 22,68% dari pelaku industri.

AFPI mengungkap saat ini sedang memerangi kampanye negatif ajakan untuk menormalisasi gagal bayar alias galbay yang marak beredar di media sosial.

Jumlah investor di pasar modal per Oktober 2024 meningkat sekitar 16% dibandingkan dengan posisi per akhir tahun lalu sebesar 12,16 juta investor.

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) buka suara terkait 22 penyelenggara fintech P2P lending yang memiliki kredit macet di atas 5%.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan telah memeriksa dugaan transaksi perdagangan semu Barito Renewables Energy (BREN).

OJK mencatat kredit macet industri fintech P2P lending masih terjaga per September 2024 di bawah 5%.

Rencana Presiden Prabowo melakukan hapus tagih kredit macet UMKM menghadirkan PR baru bagi industri penjaminan.

Perusahaan penyelenggara P2P lending, Akseleran menargetkan menyalurkan pembiayaan Rp3,1 triliun pada akhir 2024.

Sebanyak 22 penyelengara P2P lending dari 97 tercatat memiliki kredit macet (TWP90) di atas 5%. Bagaimana prospek bisnis keuangan berbasis teknologi ini?