Saham emiten-emiten rokok menguat seiring dengan keputusan pemerintah untuk tidak menaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) tahun depan.

Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur III yang area kerjanya termasuk Kediri sebagai pusat produksi Gudang Garam mencatat penerimaan 59,37%.

Target harga saham Sampoerna (HMSP) dan Gudang Garam (GGRM) terbaru setelah cukai rokok dirancang naik 5% pada 2025

Saham emiten GGRM dan WIIM bergerak melemah setelah tarif cukai rokok diketok naik 5% pada 2025.

Sejalan dengan strategi diversifikasi usaha di luar produksi rokok, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) tengah menyiapkan konstruksi jalan tol Kediri—Tulungagung.

HM Sampoerna (HMSP) dan Gudang Garam (GGRM) menjual total ratusan miliar batang rokok dalam 4 tahun terakhir atau sebelum penjualan eceran dilarang.

Naiknya cukai dan turunnya daya beli masyarakat telah memangkas volume penjualan yang berakibat pada terkoreksinya pendapatan & laba bersih Gudang Garam (GGRM).

PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) belum mengambil opsi buyback saham di tengah kontraksi harga per lembar selama 3 tahun terakhir.

Emiten rokok milik konglomerat keluarga Wonowidjojo, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) membagikan pertimbangan terkait dengan kebijakan pembagian dividen.

Kinerja HMSP, GGRM dan lainnya mengalami kontraksi pada semester I/2024. Pemerintah mengincar pertumbuhan penerima cukai pada 2025 pada RAPBN 2025.

Iinvestor disarankan mencermati dinamika rencana kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) tahun depan apabila tertarik mengoleksi saham HMSP, GGRM, dan WIIM.

Emiten rokok Sampoerna (HMSP) dan Gudang Garam (GGRM) digadang-gadang menjadi penerima manfaat dari APBN 2025.

Deretan saham anggota indeks LQ45 atau blue chip masih dibanderol dengan valuasi terdiskon alias mercy harga bajaj pada awal Agustus 2024.

Investor asing mencetak net sell baik di saham HMSP maupun GGRM dalam sepekan terakhir.

HM Sampoerna (HMSP) dan Gudang Garam (GGRM) secara akumulasi menjual ratusan miliar batang rokok sebelum eceran dilarang.