Menutup periode 2020, aset perusahaan pembiayaan mikro pelat merah ini tumbuh mencapai 27,1 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp31,66 triliun dari capaian 2019 di Rp24,9…

Pemerintah akan melakukan holding ultra mikro yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero), dan PT Penanaman Nasional Madani (Persero).…

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan eksistensi PNM dan Pegadaian akan terjaga dan bisnis kedua perusahaan ini tak akan sepenuhnya dicaplok BRI.

Pergerakan saham BBRI hari ini dibuka menguat di level 4.500 dan bergerak di rentang 4.500 hingga 4.770.

Sunarso mengatakan saat ini sumber pendanaan Pegadaian dan PNM berasala dari instrumen utang dengan suku bunga lebih dari 5 persen.

Sinergi dan simbiosis mutualisme antar ketiga perusahaan akan dikawal dengan pembentukan Key Performance Indicators (KPI) yang ketat.

Proses lain yang perlu dijalankan adalah paparan publik dan penerbitan peraturan pemerintah untuk memfasilitasi aksi korporasi tersebut.

Komisi VI DPR RI berharap akselerasi dalam pembentukan holding ultra mikro, guna perbaikan ekosistem usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang lebih cepat pada masa pemulihan…

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI-P Hendrawan Supratikno menyampaikan pelaku UMKM memiliki potensi yang cukup besar dalam pengembangan ekonomi nasional.

Hal ini karena PNM memiliki tugas sebagai tangan kanan pemerintah dalam rangka memberikan tiga modal dasar buat pelaku usaha mikro, yakni modal finansial, modal intelektual,…

Rencana tersebut menimbulkan kekhawatiran atas nasib karyawan PNM maupun Pegadaian setelah penggabungan.

Pembentukan holding ultra mikro disebutkan akan mengefisienkan cost of fund yang berdampak kepada bunga pinjaman nasabah.

PNM memiliki kewajiban 2 obligasi jatuh tempo pada April 2021 sebesar Rp1,25 triliun dan pada November 2021 sebesar Rp839 miliar.

Kehadiran holding BUMN untuk ultra mikro diiproyeksi menghasilkan sinergi digitalisasi dan platform pemberdayaan pelaku usaha kecil di Indonesia.  

Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 juta nasabah di antaranya belum memiliki akses keuangan formal.