Kredit bermasalah (NPF) gross perusahaan pembiayaan terpantau sebesar 2,75% per Juli 2024, naik dari 2,69% pada Juli 2023.

Pada Juli 2024, piutang pembiayaan multifinance masih mampu tumbuh 10,53% (YoY), sedangkan outstanding pembiayaan P2P lending tumbuh 23,97% (YoY).

Tingkat non performing financing industri pembiayaan secara umum pun sedang naik, dari 2,69% pada Juli 2023 menjadi 2,75% pada Juli 2024.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan kenaikan kredit macet perusahaan pembiayaan pada Juli 2024.

Multifinance menyiapkan sederet strategi guna mengatasi impak dobel penurunan populasi kelas menengah pada industri pembiayaan.

Mandiri Capital Indonesia (MCI) menyebut sejulah sektor dalam industri startup masih memiliki potensi besar untuk diberikan pembiayaan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa per Juli 2024, masih terdapat tujuh dari 147 perusahaan pembiayaan belum penuhi ketentuan moda Rp100 miliar.

Pembiayaan multifinance dan P2P lending atau pinjaman online (pinjol) mencatatkan pertumbuhan, sedangkan modal ventura terkontraksi.

Mandala Finance melihat tren merger dan akuisisi yang terjadi pada perusahaan multifinance di Indonesia menjadi indikasi yang positif.

Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap VI Tahun 2019 Seri C yang akan jatuh tempo pada 4 Oktober 2024

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bicara mengenai aksi merger dan akuisisi di industri multifinance.

Penurunan aset perusahaan pembiayaan non-bank berdampak signifikan terhadap kinerja pembiayaan di sektor infrastruktur.

Penurunan kelas menengah Indonesia bisa berpengaruh terhadap kredit bermasalah atau NPF multifinance.

Saat daya beli masyarakat menurun, kemampuan untuk membayar angsuran menjadi terbatas. Akibatnya risiko kredit macet semakin meningkat.

Buana Finance (BBLD) telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan skema pembiayaan bersama (joint financing) senilai Rp500 miliar dengan Bank Jago (ARTO).