PT Indosat Tbk. (ISAT) ataupun PT XL Axiata Tbk, (EXCL) memperluas bisns IoT dengan membidik pasar potensial

Harga internet di Indonesia yang makin murah bisa berdampak terhadap nasib industri telekomunikasi.

Dua operator telekomunikasi, XL Axiata (EXCL) dan Indosat (ISAT) mencetak pertumbuhan kinerja yang beragam selama lima tahun terakhir.

XL Axiata masih memantau kondisi pasar sebelum memutuskan untuk menaikkan tarif layanan.

Dua emiten telekomunikasi, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dikabarkan akan melakukan merger.

Kabar merger emiten telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dengan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) kembali tersiar.

Indosat (ISAT) dan XL Axiata (EXCL) aktif menggarap solusi konektivitas dan teknologi untuk perusahaan tambang.

Presiden Direktur Smartfren Telecom (FREN) Merza Fachys merespons kabar kesepakatan merger dengan XL Axiata (EXCL) yang berada di bawah harga Rp50 per saham.

Link Net (LINK) menuturkan tidak khawatir terhadap kemungkinan persaingan dengan satelit milik Elon Musk, Starlink.

Kemenkominfo akan memberikan insentif untuk penggelaran 4G, 5G, hingga tarif peletakan kabel di bawah untuk mendorong kecepatan internet Indonesia.

Layanan FMC membuka peluang baru bagi operator telekomunikasi. Telkomsel dan XL Axiata menjadi yang paling agresif, sementara Indosat siap perbesar pasar FMC.

Penggelaran 5G pada periode Januari - September 2023 berjalan lambat di tengah upaya Indonesia dalam meningkatkan kecepatan internet guna menaikkan daya saing.

Di beberapa lokasi mining, produktivitas meningkat dengan kehadiran signal LTE dan automation hingga memangkas beban SDM 30-40%.

PT Link Net Tbk. (LINK) serius menyajikan layanan keamanan siber buat lembaga keuangan di Indonesia, terutama industri perbankan.

Sejumlah pemegang saham Smartfren Telecom (FREN), termasuk Blackrock Inc tampak mengurangi kepemilikan sahamnya di emiten Grup Sinarmas tersebut.