Ada empat agenda yang akan dibahas dalam RUPST BEI kali ini, salah satunya pengesahan dewan direksi baru periode 2022-2026.

OJK menetapkan Iman Rachman sebagai Direktur Utama BEI hingga 2026, menggantikan Inarno Djajadi yang terpilih sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK periode 2022—2027.

Susunan direksi baru BEI diharapkan bisa membawa kemajuan pasar modal Indonesia dan dapat bersaing di kancah global.

Susunan anggota direksi BEI 2022-2026 selanjutnya akan diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Tercatat ada penambahan posisi direktur baru yang dijabat oleh Rudi Harjito. Ia mengisi posisi direktur SDM perseroan.

Dewan komisaris Bukalapak (BUKA) mengusulkan Willix Halim, Howard Nugraha Gani dan Victor Putra Lesmana sebagai anggota baru direksi.

RUPSLB Elnusa menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat Direktur Utama Ali Mundakir, dan Direktur Operasi merangkap Direktur Pengembangan Usaha Rony Hartanto.

Posisi Michimasa Kono sebagai Direktur Pemasaran dan Penjualan selanjutnya akan digantikan oleh Tetsuhiro Tsuchida, yang sebelumnya menjabat Deputy General Manager, Indonesia…

RUPSLB juga menetapkan tiga pimpinan Bank Riau Kepri lainnya yakni Komisaris Utama Yan Prana Jaya, Direktur Dana dan Jasa Suharto, dan Direktur Operasional Said Syamsuri

RUPST Energi Mega Persada menyetujui untuk mengangkat Syailendra S. Bakrie, generasi ketiga dari konglomerasi yang didirikan oleh Ahmad Bakrie, sebagai Direktur Utama.

JAKARTA — Emiten distribusi pulsa dan gawai, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk. akan fokus mengembangkan bisnis pulsa perseroan. Selama ini, distribusi pulsa menyumbang lebih…

Pemegang saham emiten tekstil PT Asia Pacific Investama Tbk. merombak seluruh jajaran komisaris dan direksi perseroan seiring dengan berpindahnya kepemilikan saham mayoritas…

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng menetapkan dua direksi baru untuk periode hingga 2017.

Direksi baru Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memiliki dua tantangan utama agar badan tetap bisa berjalan.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial membutuhkan sosok direksi yang lincah dilapangan dan memahami maindset asuransi untuk memastikan eksistensi lembaga ini kedepan.