Kementerian ESDM masih mempelajari keputusan akhir soal perpanjangan kontrak karya PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
Komoditas nikel yang diproduksi PTVI jadi penopang ekspor Sulsel dan operasionalnya berkontribusi Rp16,6 triliun terhadap peneriman negara dalam dekade terakhir
Vale dan Huayou akan menggelontorkan investasi sebesar US$1,8 miliar atau Rp26,64 triliun (estimasi kurs Rp14.800 per dolar AS) dalam proyek smelter nikel.
Emiten nikel pelat merah Vale Indonesia (INCO) mengawali September dengan katalis-katalis baru. Bagaimana potensi dampaknya untuk harga saham perseroan?