Surat Berharga Negara ritel jenis ORI023 baru saja di tawarkan secara perdana pada Jumat (30/6/2023). Secara total, ORI023 telah terjual sebesar Rp983,9 miliar.

Analis melihat terdapat berbagai faktor yang membuat penerbitan obligasi korporasi lebih rendah nilainya tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) Waskita Karya (WSKT) menyepakati penundaan pembayaran bunga obligasi berkelanjutan III.

Surat Berharga Negara (SBN) ritel jenis ORI023 diprediksi akan memberikan kupon hingga 6,25 persen dan akan menarik minat investor.

Penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST010 baru mencapai sekitar 70 persen dari target. Adapun waktu penjualan tersisa 16 hari lagi.

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) telah menyiapkan dana Rp410,5 miliar untuk lunasi obligasi berkelanjutan I yang akan jatuh tempo 5 Juni tahun ini.

DJPPR Kemenkeu menaikan kupon Savings Bond Ritel seri SBR010 menjadi 7,35 persen dari sebelumnya 5,75 persen.

PT XL Axiata Tbk. (EXCL) berencana kembali menerbitkan obligasi di tahun ini untuk melunasi utang yang jatuh tempo pada 2023.

Pemerintah akan menerbitkan sukuk ritel seri SR018 pada 3 Maret 2023 dengan besaran kupon mencapai 6,40 persen.

Analis proyeksikan kupon Sukuk Ritel SR018 akan di atas suku bunga BI. Rendahnya risiko SR018 juga menjadi katalis positif bagi instrumen investasi syariah ini.

Jelang berakhirnya masa penawaran, SBR012 telah terjual senilai Rp20,75 triliun. Jumlah tersebut kian mendekati target perolehan sebesar Rp25,5  triliun.

Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri SBR012 T2 dan SBR012 T4 terbit hari ini. Pemerintah optimis kedua seri ini akan diminati investor.

Pasar Obligasi memiliki porspek cerah seiring dengan tren inflasi yang melambat dan mulai jinaknya kenaikan suku bunga.

Pemerintah akan segera merilis SBN RItel Seri SBR012 pada 19 Januari mendatang. Analis memperkirakan besaran kupon akan berada dibawah 6 persen.

DJPPR Kemenkeu menambah kuota SBN Ritel seri ST009 dua kali sehari pada 21 hingga 25 November 2022 pada pukul 08.00 WIB dan 14.00 WIB sebesar Rp200 miliar.