Penurunan daya beli masyarakat dalam beberapa bulan terakhir berisiko memberikan efek terhadap sejumlah sektor, seperti penyaluran kredit hingga asuransi.

Kredivo tetap tegas dalam menjalankan pemberian kredit yang bertanggung jawab di tengah tren peningkatan penggunaan paylater, terutama di kalangan anak muda.

Perkembangan kredit salah satunya didukung oleh minat penyaluran kredit yang tetap terjaga.

Nilai kredit sindikasi perbankan per September 2024 anjlok hingga 43% YoY menjadi US$14,14 miliar. Sejumlah faktor pun disebut menjadi penyebab.

OJK optimistis laju kredit perbankan bisa mencapai target atau tumbuh sekitar 11% pada 2024.

Sejumlah bankir meyakini kinerja perbankan bakal menguat pada akhir tahun meski terjadi deflasi 5 bulan beruntun.

Rasio LDR perbankan pada Agustus 2024 mencapai 86,8%, naik dibandingkan Juli 2024 yang mencapai 86,51% dan akhir Desember 2023 yang sebesar 83,83%.

Moody's Ratings menyoroti masih rendahnya pemanfaatan kredit swasta di wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

CIMB Niaga (BNGA) membidik kredit segmen ritel tumbuh hingga 8% YoY pada akhir 2024.

Sepanjang semester I/2024, CIMB Niaga (BNGA) telah menyalurkan kredit berkelanjutan senilai Rp56,4 triliun.

Terdapat peningkatan signifikan pada baki debet dan jumlah rekening dari produk paylater perbankan.

Pelaku industri perbankan berniat meningkatkan peluang pasar di segmen wholesale, seiring dengan dimulainya tren penurunan suku bunga acuan.

Dukung pelaku UMKM, OJK rilis Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) 2024-2028.

Spin off asuransi menjadi salah satu berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id.

Sampai Juni 2024, penyaluran kredit digital Bank Raya mencapai Rp8,1 triliun atau tumbuh 60,3% year-on-year (yoy).