Harta dua orang terkaya Indonesia, Chairul Tanjung dan Jerry Ng ikut anjlok seiring merosotnya harga saham bank digital yang dimiliki yakni BBHI dan ARTO.

Persaingan bank digital milik Chairul Tanjung dan Jerry Ng semakin sengit. Saat Bank Jago (ARTO) unggul soal kredit, Allo Bank (BBHI) menang dari sisi laba.

Emiten pembiayaan milik kongkomerat Boy Thohir dan Jerry Ng, yaitu PT BFI Finance Tbk. (BFIN), siap hadapi tantangan ekonomi 2023.

Mengapa saham Bank Jago (ARTO) menyentuk auto reject bawah (ARB) dua hari beruntun. Apakah karena efek GOTO?

Jerry Ng mengakhiri 2022 dengan menduduki peringkat ke-35 orang terkaya di Indonesia versi Forbes, menurun seiring dengan terkoreksinya saham ARTO.

PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) akan membagikan dividen interim tahun buku 2022 sebesar Rp28 per saham pada 22 Desember 2022.

Sebelum suku bunga acuan naik, emiten pembiayaan BFIN mengklaim jadi 'rebutan' para mitra perbankan.

Pinjam Modal merupakan salah satu realisasi BFI Finance (BFIN) terhadap target memperkaya produk dan memperkuat pelayanan lewat dukungan digitalisasi.

Saham Bank Jago (ARTO), milik konglomerat Jerry Ng, telah mengalami ARB selama 3 hari berturut-turut.

Nilai saham ARTO milik Metamorfosis turun sekitar Rp57 triliun, atau dari Rp78,28 triliun menjadi Rp20,70 triliun.

Per Agustus 2022, jumlah deposan Bank Jago (ARTO) sebanyak lebih dari 3,9 juta nasabah.

Sebelum merintis Bank Jago (ARTO), Jerry Ng telah kenyang pengalaman mengasuh sederet bank, termasuk BCA (BBCA).

Emiten leasing yang terafiliasi dengan konglomerat Tanah Air seperti Jerry Ng hingga Lo Kheng Hong mencatatkan kinerja beragam sepanjang semester I/2022.

Kongsi Jerry Ng dan Boy Thohir menandai pembalikan kinerja PT BFI Finance (BFIN) melebihi capaian sebelum krisis Covid-19 melanda negeri ini.

Bank Jago atau ARTO tercatat mulai mencetak laba per Desember 2021. Tiga bulan sebelumnya, bank digital besutan Jerry Ng ini masih rugi Rp32,9 miliar.