Kesederhanaan hingga Akhir Hayat
Dilansir dari CBS News, Paus dikenal sebagai "Paus Rakyat" itu telah melanggar beberapa tradisi dalam cara para Paus disemayamkan.
Jenazahnya telah disemayamkan selama tiga hari di Basilika Santo Petrus, tempat para anggota masyarakat telah berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.
Berbeda dengan para pendahulunya, yang dimakamkan dalam tiga peti mati bertingkat (satu terbuat dari cemara, satu terbuat dari timah, dan satu terbuat dari elm), Paus Fransiskus yang terkenal rendah hati tersebut memilih dimakamkan di peti mati kayu sederhana.
Perubahan itu terjadi sebagai bagian dari perencanaan pemakaman para Paus yang baru-baru ini diperbarui dan diterbitkan akhir tahun lalu dan disetujui oleh Fransiskus.
Ordo Exsequiarum Romani Pontificis yang diperbarui, demikian sebutannya dalam bahasa Latin, juga mengatakan bahwa publik akan dapat melihat jenazah Paus dalam peti mati terbuka
Uskup Agung Diego Ravelli, Pemandu Upacara Apostolik mengatakan bahwa Paus Fransiskus telah memintanya, sebagaimana yang telah ia nyatakan sendiri dalam beberapa kesempatan, tentang perlunya menyederhanakan dan mengadaptasi tata cara tertentu.
Baca Juga
Hal ini membuat perayaan pemakaman Uskup Roma dapat lebih baik mengungkapkan iman Gereja kepada Kristus yang Bangkit.
Uskup Agung Ravelli juga mengatakan bahwa ritus baru ini lebih menekankan bahwa pemakaman Paus Roma adalah pemakaman seorang pendeta dan murid Kristus, bukan pemakaman orang berkuasa di dunia ini.
Perubahan besar lainnya dari tradisi pemakaman paus adalah tempat di mana Fransiskus memilih untuk dimakamkan.
Dalam surat wasiat terakhirnya yang diterbitkan tak lama setelah kematiannya, Fransiskus meminta agar ia dimakamkan di luar Vatikan, di Basilika Kepausan St. Mary Maggiore (dalam bahasa Italia).
Ia sering mengunjungi gereja kuno di Roma itu untuk berdoa sebelum dan sesudah perjalanannya.
Banyak paus dimakamkan di dalam Vatikan, di gua-gua Vatikan, sistem kubah di lantai bawah Basilika Santo Petrus.
Gereja mengatakan tujuh Paus dalam sejarah telah dimakamkan di St. Mary Major, tetapi Fransiskus akan menjadi yang pertama dalam beberapa abad.
"Saya berharap agar perjalanan duniawi terakhir saya berakhir tepat di tempat suci Maria kuno ini, tempat saya berdoa di awal dan akhir setiap perjalanan Apostolik untuk dengan yakin mempercayakan niat saya kepada Bunda Maria yang Tak Bernoda dan berterima kasih kepadanya atas perawatannya yang penuh ketaatan dan keibuan," kata Fransiskus dalam surat wasiatnya.
"Makam itu harus berada di dalam tanah; sederhana, tanpa hiasan khusus dan hanya bertuliskan: Franciscus," jelasnya.
Itu juga berbeda dari paus-paus lain yang makamnya menyertakan prasasti yang menghormati kepausan mereka.
Vale Papa Francisce. Requiescas in pace.