Kemhan Bantah Soal Pembangunan Pangkalan Militer Rusia di Papua

Kemhan menuding ada pihak yang ingin mengadu domba Indonesia dengan isu pendirian markas militer Rusia di Papua
Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (31/7/2024).  Dok Instagram @russian_kremlin
Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (31/7/2024).  Dok Instagram @russian_kremlin

Bisnis.com, Jakarta — Kementerian Pertahanan (Kemhan) menuding ada pihak yang ingin mengadu domba Indonesia dengan isu pendirian markas atau pangkalan militer Rusia di Papua.

Kepala Biro Info Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menegaskan tidak ada rencana pemerintah Indonesia untuk membangun markas militer Rusia di Papua. 

Pasalnya, Frega menegaskan hal tersebut bertentangan dengan kepentingan nasional yang kini tengah dibangun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Hal itu tentu saja kontraproduktif dengan kepentingan nasional Indonesia," tuturnya di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

Frega juga menduga ada pihak yang ingin mengadu domba Indonesia dengan negara lain dengan membuat wacana pendirian markas militer Rusia di Papua.

"Apalagi saat ini kan visi pemerintah adalah membangun mensejahterakan rakyat dan ketika ada isu-isu polemik dari hal-hal kecil yang, saya tidak tahu mungkin ada pihak-pihak ingin mengadu domba atau ingin yang memunculkan masalah itu, akhirnya jadinya timbul kegaduhan," katanya.

Bahkan, menurutnya, kegaduhan tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

"Jadi bukan kegaduhan secara domestik tapi kegaduhan dari luar negeri. Kemarin beberapa media khususnya dari media asing menghubungi saya," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah media internasional memberitakan bahwa Federasi Rusia telah meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menjadikan Lanud Manuhua di Biak, Papua, sebagai lokasi pangkalan bagi pesawat-pesawat militer Rusia.

Permintaan tersebut disampaikan setelah pertemuan antara Menteri Pertahanan RI dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia pada Februari 2025 lalu, dengan maksud menempatkan pesawat-pesawat jarak jauh milik Russian Aerospace Forces (VKS) di Lanud Manuhua, yang berbagi landasan pacu dengan Bandara Frans Kaisiepo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro