Bisnis.com, JAKARTA— Menjelang momen mudik Lebaran, para orangtua yang akan bepergian bersama anak-anak, khususnya balita, perlu menyiapkan perjalanan dengan lebih matang. Selain mempersiapkan perlengkapan dan logistik, perhatian khusus juga perlu diberikan terhadap aspek kesehatan anak selama perjalanan.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau agar orang tua tidak mengabaikan potensi risiko kesehatan yang bisa menimpa anak-anak selama perjalanan mudik maupun saat perayaan Lebaran berlangsung. Persiapan fisik dan psikologis menjadi bagian penting untuk memastikan perjalanan berlangsung aman dan nyaman bagi seluruh anggota keluarga.
“Umumnya risiko kesehatan yang dialami oleh anak selama mudik antara lain Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Dehidrasi, Mabuk Perjalanan, Gangguan Pencernaan seperti diare yang dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan elektrolit, Demam dan Infeksi, juga Ruam Popok dan Iritasi Kulit,” kata Ketua Umum IDAI, Piprim Basarah Yanuarso dalam keterangan resmi dikutip pada Minggu (30/3/2025).
Piprim juga menekankan bahwa mudik sebaiknya tidak hanya difokuskan pada tujuan akhir, tetapi juga pada prosesnya yang harus berlangsung dengan aman dan menyenangkan bagi anak.
“Mudik bukan hanya soal sampai di kampung halaman, tapi juga tentang menjaga kesehatan dan kenyamanan anak selama prosesnya. Ini bagian dari tanggung jawab orangtua,” katanya.
Berikut sederet panduan dari IDAI agar mudik bersama balita menjadi lebih aman dan menyenangkan:
1. Periksa Kesehatan Anak dan Lengkapi Vaksinasi
Pastikan anak dalam kondisi sehat dan telah mendapatkan vaksin sesuai usianya. Jika memiliki riwayat penyakit atau kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum melakukan perjalanan, dan siapkan obat-obatan yang mungkin diperlukan.
2. Pastikan Anak Cukup Istirahat
Sistem imun anak sangat dipengaruhi oleh kualitas tidurnya. Tidur yang cukup, setidaknya 8-10 jam, membantu tubuh melawan infeksi. Setelah perjalanan panjang, beri anak waktu untuk beradaptasi dan hindari aktivitas berlebih di hari pertama.
3. Penuhi Asupan Cairan dan Sajikan Makanan Sehat
Bawalah makanan sehat dan hindari jajanan atau makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan. Asupan cairan yang cukup penting agar anak tidak mengalami dehidrasi, yang bisa lebih cepat terjadi pada anak-anak dibanding orang dewasa.
4. Terapkan Protokol Kebersihan dan Gunakan Masker
Ajarkan anak untuk menggunakan masker di tempat ramai serta rutin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Ini penting untuk mencegah penularan penyakit, terutama di area publik.
5. Lindungi Anak dari Paparan Asap Rokok dan Polusi
Hindari merokok dalam kendaraan dan usahakan anak tidak terpapar asap kendaraan atau polusi udara berlebihan. Masker dapat digunakan sebagai pelindung tambahan, khususnya saat menggunakan transportasi terbuka seperti sepeda motor.
6. Siapkan Obat-obatan dan Vitamin
Bawa obat dasar seperti parasetamol, obat anti-mabuk, dan vitamin C untuk membantu menjaga daya tahan tubuh anak selama perjalanan.
7. Jaga Kebersihan Lingkungan Anak
Gunakan tisu basah antiseptik untuk membersihkan tempat duduk atau permukaan benda yang sering disentuh, terutama saat menggunakan transportasi umum.
8. Ajak Anak Bergerak Secara Berkala
Jika menggunakan kendaraan pribadi, usahakan berhenti setiap 2-3 jam agar anak dapat bergerak atau melakukan peregangan. Ini penting untuk mencegah kelelahan dan menjaga sirkulasi darah tetap baik.
9. Ciptakan Suasana Menyenangkan
Hindari memarahi anak saat perjalanan. Ciptakan suasana positif dengan membawa mainan atau buku favoritnya. Kondisi emosional anak yang stabil berperan dalam menjaga daya tahan tubuh mereka.
10. Antisipasi Situasi Darurat
Siapkan dokumen penting seperti identitas anak, tiket perjalanan, dan surat izin jika hanya salah satu orangtua yang mendampingi. Simpan juga kontak darurat seperti dokter dan rumah sakit di rute mudik.