Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) membagikan tips menggunakan listrik agar aman dan nyaman saat cuaca ekstrem, khususnya saat banjir.
Adapun tips ini diberikan tak lepas dari bencana banjir yang belakangan menerjang wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi alias Jabodetabek.
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto mengatakan pihaknya telah menginstruksikan seluruh unit untuk bersiaga penuh guna pemulihan maupun memastikan keamanan jaringan kelistrikan masyarakat.
"Cuaca yang masih terbilang esktrem ini harus kita waspadai, petugas PLN terus bersiaga untuk memantau kondisi kelistrikan di setiap wilayah untuk keselamatan masyarakat," kata Adi melalui keterangan resmi, Rabu (5/3/2025).
Adi pun mengungkapkan tips menggunakan listrik agar aman saat banjir. Menurutnya, apabila terjadi banjir dan air memasuki area rumah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mematikan Miniature Circuit Breaker (MCB) pada kWh Meter.
Kedua, matikan aliran listrik yang tidak terpakai dengan mencabut peralatan elektronik dari stop kontak. Selanjutnya, pindahkan peralatan elektronik ke tempat yang aman dan tidak terjangkau air.
Baca Juga
“Selain itu, apabila terlihat potensi gangguan atau ancaman keselamatan dari jaringan listrik akibat banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya, masyarakat dapat melaporkan serta meminta penghentian pasokan tenaga listrik sementara," jelas Adi.
Untuk mencegah potensi bahaya atau gangguan kelistrikan yang lebih luas, masyarakat dapat segera melapor ke PLN melalui berbagai kanal yang telah disediakan. Mulai dari aplikasi PLN Mobile, Contact Center PLN 123, atau menghubungi kantor unit PLN terdekat.
"Segera lakukan langkah tersebut agar terhindar dari potensi bahaya listrik. Sudah saatnya kita meningkatkan kewaspadaan khususnya saat terjadi hujan lebat yang berpotensi banjir karena air merupakan konduktor yang kuat," tutup Adi.
Sebelumnya, banjir menggenang wilayah Jabodetabek pada Selasa (4/3/2025) hingga Rabu (5/3/2025). Adapun salah satu wilayah paling parah terdampak adalah Kota dan Kabupaten Bekasi.
Berdasarkan data dari BPBD Jawa Barat, lebih dari 52.000 jiwa terdampak akibat banjir dengan ketinggian air yang bervariasi antara 50 hingga 350 sentimeter. Sejumlah fasilitas publik, termasuk rumah sakit, juga ikut terendam.