Respons Luhut soal Seruan Indonesia Gelap: Kau yang Gelap!

"Jadi, kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia," ujar Luhut.
Penasihat Khusus Presiden bidang Digitalisasi dan Pemerintahan Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama  Penasihat Khusus Presiden bidang Haji Muhadjir Effendy (kiri) dan Penasihat Khusus Presiden bidang Energi Purnomo Yusgiantoro (kanan) mengucapkan sumpah jabatan saat upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10/2024). / Antara Foto-Sigid Kurniawan
Penasihat Khusus Presiden bidang Digitalisasi dan Pemerintahan Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama Penasihat Khusus Presiden bidang Haji Muhadjir Effendy (kiri) dan Penasihat Khusus Presiden bidang Energi Purnomo Yusgiantoro (kanan) mengucapkan sumpah jabatan saat upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10/2024). / Antara Foto-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi tagar Indonesia Gelap yang viral beberapa hari terakhir oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia alias BEM SI.

Luhut melihat sejumlah hal berjalan baik di Indonesia, meskipun masih terdapat kekurangan di banyak sisi.

Dirinya tidak menampik minimnya lapangan kerja di Indonesia, namun hal tersebut bukan hanya terjadi di dalam negeri, melainkan di negara maju sekalipun seperti Amerika Serikat.

"Ada orang bilang, wah disini lapangan kerja kurang, di mana yang lapangan kerja yang tidak kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana saja bermasalah," ujarnya dalam Kumparan The Economic Insights 2025, Rabu (19/2/2025).

Meski demikian, pemerintah terus berusaha membuka lapangan pekerjaan bagi anak muda di Indonesia.

Luhut menyebutkan kini sekitar 300 anak muda yang bekerja bekerja di Government Technology (GovTech) Indonesia dan bekerja di Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), dan mereka bangga akan pekerjaannya.

Oleh karena itu, Luhut tidak melihat bahwa Indonesia gelap dengan segala kondisi yang terjadi saat ini.

"Jadi, kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro