Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni memiliki total harta kekayaan senilai Rp11,25 miliar yang terdiri dari aset tanah dan bangunan, alat transportasi hingga surat berharga.
Sebagaimana diketahui, para menteri dan wakil menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran telah melaporkan harta kekayaannya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK pada 2024.
Sementara itu, Menhut Raja Juli Antoni telah melaporkan LHKPN periode 2024 pada 16 Januari 2025.
Menilik secara terperinci, aset tanah dan bangunan milik Raja Juli tercatat senilai Rp8,72 miliar yang tersebar di Bekasi, Tangerang Selatan, hingga Jakarta Selatan.
Beralih ke bagian alat transportasi dan mesin yang senilai Rp536,1 juta. Secara rinci, Raja Juli tercatat memiliki Toyota Kijang Innova 2018 yang tertulis senilai Rp309 juta, disusul Nissan Xtrail 2014 seharga Rp138 juta.
Kemudian, dia juga memiliki Ford Fiesta 2014 senilai Rp86 juta, dan motor Honda Supra Fit 2005 seharga Rp3,1 juta.
Baca Juga
Sementara itu, harta bergerak lainnya senilai Rp681,75 juta, surat berharga Rp86 juta, kas dan setara kas senilai Rp3,1 miliar. Raja Juli tercatat memiliki utang Rp1,88 miliar.
Sebagai tambahan informasi, Raja Juli Antoni merupakan seorang politikus dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen).
Dia menjabat sebagai Menteri Kehutanan sejak 20 Oktober 2024. Sebelumnya, dia merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga 2014.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kementerian Kehutanan tengah disorot publik lantaran akan memanfaatkan hutan seluas 20 juta hektare sebagai kawasan cadangan pangan, energi, dan air.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni pun membantah pemanfaatan hutan seluas 20 juta hektare sebagai kawasan cadangan pangan, energi, dan air merupakan deforestasi.
Dia mengatakan langkah tersebut adalah salah satu upaya untuk mendukung swasembada pangan dengan tetap menjaga keberlanjutan dan kelestarian hutan. Kementerian Kehutanan disebutnya telah mengidentifikasi sekitar 20 juta hektare hutan yang bisa dimanfaatkan sebagai kawasan cadangan pangan, energi dan air.
"Idenya bukan deforestasi, tetapi justru menjaga hutan, yang secara bersamaan swasembadanya berjalan," kata Raja Juli dalam keterangan resminya sebagaimana dikutip Antara, Rabu (8/1/2025).