Polemik Buzzer Jadi Stafsus: Meutya Hafid Tak Tahu, Istana Bilang Begini

Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto buka suara terkait dengan pengangkatan Rudi Sutanto sebagai staf khusus (stafsus) Menkomdigi.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan kata sambutan saat acara Indonesia AI Day 2024 di Jakarta, Kamis (14/11/2024). Kegiatan yang mengusung tema Unleashing Indonesia’s AI Sovereignty ini menghadirkan para tokoh terkemuka untuk mengeksplorasi potensi besar Artificial intelligence (AI), sehingga dapat mendorong kemandirian digital dan berdampak positif bagi ekonomi Indonesia dan pengaruhnya secara global - JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan kata sambutan saat acara Indonesia AI Day 2024 di Jakarta, Kamis (14/11/2024). Kegiatan yang mengusung tema Unleashing Indonesia’s AI Sovereignty ini menghadirkan para tokoh terkemuka untuk mengeksplorasi potensi besar Artificial intelligence (AI), sehingga dapat mendorong kemandirian digital dan berdampak positif bagi ekonomi Indonesia dan pengaruhnya secara global - JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P.

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto buka suara terkait pengangkatan Rudi Sutanto aka Rudi Valinka sebagai Staf Khusus (stafsus) Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid.

Putranto memaparkan bahwa setiap kementerian memiliki mekanisme terkait penunjukan seseorang untuk mengisi jabatan tertentu. Sebelum menjabat biasanya nama itu diusulkan ke Presiden melalui Menteri Sekretariat Negara alias Mensesneg.

“Mekanisme kalau Menteri mau mengusulkan calon staf itu juga akan diusulkan ke Presiden tetapi lewat Mensesneg,” ujarnya dikutip, Kamis (16/1/2025).

Putranto menegaskan bahwa sebelum dilantik memang setiap tokoh harus dilaporkan ke pihak Istana. Sehingga tidak serta seorang menteri bisa menunjuk seorang pejabat tanpa sepengetahuan presiden.

“Iya dong. Enggak bisa lantik sembarangan dong,” tandas Putranto.

Meutya Hafid Tidak Tahu

Sekadar informasi, tengah ramai Pengangkatan Rudi Sutanto sebagai staf khusus (stafsus) oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menuai polemik.

Penyebabnya, tokoh tersebut erat kaitkan dengan sosok Rudi Valinka yang aktif di akun X @kurawa dan kerap bersuara terkait politik Indonesia.

Merespons hal itu, Meutya menegaskan tidak tahu menahu terkait dengan sosok Rudi Valinka yang sedang ramai menjadi pembahasan di masyarakat.

“Saya enggak tahu ya. Rudi Sutanto yang saya kenal ya Rudi Sutanto. Jadi saya tidak mau berspekulasi, CV yang kami terima beliau adalah strategi komunikasi juga mewarnai Kementerian ini karena secara kementerian ini kan juga suka digital tapi juga bidang komunikasi,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (13/1/2025).

Lebih lanjut, Meutya menegaskan bahwa alasan kementeriannya menunjuk Rudi Sutanto murni karena faktor spesialisasi yang bersangkutan di bidang komunikasi.

“Karena dia ekspertis di bidang komunikasi,” ujar Meutya.

Sosok Rudi Valinka

Rudi Sutanto banyak disebut sebagai sosok dibalik akun X @kurawa dengan nama pemilik Rudi Valinka. Meskipun demikian, belum ada sumber yang mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut.

Rudi Valinka melalui akun @kurawa dikenal sebagai pendengung (buzzer) politik.

Berdasarkan penelusuran Bisnis terhadap beberapa unggahan terakhir Rudi Valinka di media sosial X, tampak membahas perseteruan antara kubu PDIP dan Jokowi hingga terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) besutan Prabowo-Gibran.

Dalam polemik pengangkatan Rudi Sutanto sebagai stafsus Menkomdigi, warganet banyak menyebut akun X @kurawa milik Rudi Valinka sebagai pendengung Jokowi pada Pilpres 2019 yang pada saat itu melawan Prabowo.

Bahkan, beberapa warganet mengunggah tangkapan layar cuitan @kurawa di Twitter (sebelum diganti X) yang menyebut Prabowo sebagai penjahat HAM.  

Kemudian, Rudi Valinka balik haluan. Menjelang Pilpres 2024, Rudi Valinka melalui akun @kurawa banyak disebut sebagai buzzer kubu Prabowo-Gibran yang terbukti dari unggahan-unggahannya.

Beberapa tahun silam, tepatnya pada 2017, Rudi Valinka juga diketahui menulis buku berjudul 'A Man Called Ahok'. Dalam catatan Bisnis, Rudi hadir dalam acara bedah bukunya di BPU Gorga Mangampu Tua 2, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).

Dalam acara itu, Rudi mengungkapkan latar belakang sampai akhirnya dia menulis buku tersebut adalah bertabayun atau mengonfirmasi kehidupan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini terjerat hukum atas dugaan penistaan agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro