Bisnis.com, JAKARTA -- Predator seks dan pemerkosa berantai Reynhard Sinaga diduga telah mengalami penyerangan oleh penghuni tahanan di penjara HMP Wakefield, Inggris.
Dilansir independent.co.uk pada Rabu (18/12/2024), Reynhard bisa menghindari penyerangan di penjara yang termasuk kategori A tersebut.
“Sinaga adalah target yang jelas di penjara karena kejahatannya yang bejat. Dia hampir mengalami cedera serius. Dia dalam bahaya," ujar salah satu sumber informasi The Sun.
Perlu diketahui, Reynhard pindah ke Inggris dari Indonesia sebagai mahasiswa pada tahun 2005 dan mulai menyasar pria-pria mabuk.
Modus kejahatannya yakni dengan membujuk korban ke flat Princess Street di tepi pusat kota. Dia membius korban sebelum menyerang mereka ketika tidak sadarkan diri.
Sinaga juga kerap kali merekam perbuatannya dengan ponsel. Ketika para korban bangun, banyak yang tidak ingat apa yang telah terjadi.
Baca Juga
Dia ditangkap setelah satu korban terbangun, dianiaya, dan membela diri, kemudian melaporkan kejadian tersebut.
Ketika petugas menyita telepon genggam Sinaga, mereka menemukan ratusan jam rekaman pemerkosaan itu. Sebuah penemuan yang mengarah pada penyelidikan pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris.
Adapun, Reynhard Sinaga dihukum karena 159 pelanggaran seks, termasuk pemerkosaan terhadap 136 pemuda, saat ia tinggal di Manchester sebagai mahasiswa antara tahun 2015 dan 2017.
Dalam kasus pelecehan atau pemerkosaan berantainya, Sinaga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan masa hukuman minimal 40 tahun pada 2020.